Selasa, 29 November 2011

Manfaat Air Kelapa

Sebaiknya mulai saat ini Anda harus lupakan dulu minuman bersoda, kafein, jus buah atau sport drink. Kini saatnya mengenal khasiat air kelapa. Bukan hanya mengandung mineral, air kelapa juga kaya akan nutrisi, bahkan di daerah terpencil air kelapa bisa digunakan sebagai pengganti cairan infus.

Air kelapa merupakan cairan paling murni kedua setelah air. Air kelapa hanya mengandung sedikit karbohidrat dan 99 persen bebas lemak serta rendah gula. Kandungan gula yang terdapat dalam air kelapa bersifat alami dan tidak diproses seperti minuman lain yang diberi tambahan gula.



Dibandingkan dengan sport drink, air kelapa hanya mengandung sedikit sodium, tetapi memiliki lebih banyak potasium. Air kelapa tidak hanya berisi air, tetapi juga mengandung nutrisi. Dalam 30 ml air kelapa terkandung 61 mg potasium, 5,45 mg sodium, dan 1,3 mg gula. Kandungan lainnya adalah magnesium, kalsium, vitamin B dan C, zinc, selenium, iodine, serta sulfur.

Tak heran jika air kelapa mengandung beragam manfaat kesehatan sebagai berikut:

1. Membuat tubuh hidrasi
Salah satu manfaat kesehatan air kelapa adalah kemampuannya menghidrasi tubuh. Air kelapa mengandung semua elektrolit yang dibutuhkan tubuh seperti sodium, potasium, klorida, kalsium, dan magnesium. Elektrolit ini bersama air minum memegang peran penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi terutama selama dan setelah kegiatan olahraga yang menguras keringat.

2. Membantu menurunkan berat badan
Air kelapa terkenal akan kandungan kalorinya yang rendah. Karena itu, jika Anda ingin menurunkan berat badan, gantilah kebiasaan mengonsumsi minuman berkalori tinggi seperti soda, kafein, atau jus buah dengan air kelapa.

3. Meningkatkan sistem imun
Air kelapa ternyata juga mengandung asam lauric yang juga ditemukan pada ASI. Fungsi asam ini adalah antimikroba, antibakteri, serta antijamur. Air kelapa yang diminum secara teratur sangat baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan berbagai virus dan penyakit.

4. Meningkatkan sirkulasi
Air kelapa membantu membawa nutrisi dan oksigen ke dalam sel darah dan meningkatkan metabolisme. Selain itu, air kelapa juga bisa membantu membersihkan saluran pencernaan.

5. Menghilangkan mual
Penderita demam tifoid, malaria, atau penyakit lain yang menimbulkan rasa mual bisa mencoba mengonsumsi air kelapa untuk mengurangi rasa mual.

6. Mengobati pasien kolera
Air kelapa mengandung albumen alami sehingga cocok menjadi minuman darurat pada pasien yang terinfeksi kolera.

7. Baik untuk pencernaan
Komponen air kelapa mengandung berbagai enzim bioaktif yang bisa membantu mengatasi masalah pencernaan dan metabolisme. Konsumsi air kelapa secara teratur efektif untuk mengatasi rasa tidak nyaman di perut.

8. Menjaga keseimbangan elektrolit
Air kelapa merupakan sumber potasium yang baik. Dalam satu sajian air kelapa terkandung 220 mg potasium. Elektrolit ini dibutuhkan tubuh setiap hari untuk menjaga fungsi kontraksi jantung.

9. Mengatasi infeksi saluran kencing
Air kelapa sangat disarankan untuk mereka yang menderita batu ginjal dan saluran kemih. Minum air kelapa secara teratur disebutkan membantu memecah batu ginjal sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

10. Menjaga kesehatan kulit
Air kelapa bekerja seperti halnya pelembab ringan dan juga mengurangi kelebihan minyak di kulit. Manfaat lainnya adalah melembutkan kulit bertipe kombinasi. Anda bisa menggunakan air kelapa untuk mandi atau memilih lotion kulit yang terbuat dari kelapa. Air kelapa juga bisa dipakai untuk membasuh wajah setelah mengenakan masker, terutama untuk mereka yang memiliki jenis kulit berminyak.

Sumber : Tribunnews.com

Kesalahan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak


Mengajarkan disiplin pada anak bukanlah hal yang mudah. Salah bertindak justru akan membuat anak bersikap lebih buruk. Untuk itu, para orang tua wajib menghindari kesalahan saat melakukannya.

Berikut beberapa daftar kesalahan yang umum dilakukan orang tua saat mengajarkan disiplin pada anak, seperti dikutip dari Helium.

1. Mendisiplinkan anak saat marah. Komunikasi dalam keadaan emosi yang tidak stabil tak akan pernah efektif. Lebih lanjut, yang terdengar oleh anak Anda hanyalah teriakan yang sifatnya menyakitkan. Anak-anak tak akan bisa mengambil ilmu dari sebuah kemarahan. Sebaiknya tunggu sampai emosi Anda stabil. Jika memang harus ada hukuman yang diberlakukan, hukuman yang Anda pilih pun bukan atas dasar kemarahan yang dirasakan, melainkan rasa sayang.

2. Jangan salah menghukum. Jika kedua anak Anda berseteru, yang menangis bukanlah selalu yang menjadi korban. Dengarkan keseluruhan cerita anak-anak. Tak selalu harus memberi hukuman, tapi jangan sampai anak merasa disalahkan atas sesuatu yang tidak ia perbuat.



3. Hukuman. Hukuman bukan digunakan untuk menyakiti, melainkan agar anak tak lagi mengulangi kesalahannya. Oleh karena itu, pastikan hukuman yang Anda berikan sesuai dan pantas.

4. Jangan biarkan orang lain mendisiplinkan anak Anda. Jika anak Anda melakukan kesalahan di depan orang lain, jangan pernah memberikan kesempatan orang itu untuk menghukum atau mendisiplinkan anak Anda. Komunikasi yang diterima anak akan sangat berbeda jika itu dilakukan oleh orang lain yang bukan orang tuanya. Kemungkinan paling fatal, anak Anda bisa trauma, dan mengalami kesulitan untuk terjun ke dunia sosial setelahnya.

Setiap orang tua pasti pernah melakukan kesalahan, tapi tak ada kata terlambat untuk meminimalisir kesalahan tersebut.

Sumber: Yahoo
Oleh: Ayu Kinanti

Kemampuan Berhitung Anak minum susu lebih bagus

Bogor (ANTARA) - Kemampuan berhitung anak-anak yang mengkonsumsi susu lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak minum susu dan pertumbuhan tinggi badan juga lebih cepat.

Pakar gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Hardinsyah, MS mengatakan di Bogor, Selasa, berdasar hasil penelitian di Kenya, skor berhitung anak-anak lebih baik pada kelompok anak yang diberi daging dan susu.

"Konsumsi susu juga berhubungan dengan pertumbuhan linear atau tinggi badan dan kepadatan tulang," kata Hardinsyah dalam seminar mengenai susu segar di kampus IPB, Darmaga, Kabupaten Bogor.

Tingkat kecerdasan dan pertumbuhan linear tersebut akan semakin bagus jika didorong dengan stimulasi dari luar.

Seminar serupa digelar secara serentak di lima universitas yaitu IPB, Universitas Andalas, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, dan Universitas Hasanudin, untuk memperingati Hari Susu Nasional.

Ketua Pergizi Pangan Indonesia itu mengatakan, berdasar hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, 36,8 persen atau empat dari 10 anak Indonesia memiliki tinggi badan kurang.

"Masalah ini bukan hanya terkait rendahnya konsumsi susu saja tetapi masalah gizi secara lebih luas. Konsumsi susu terbukti mampu mendorong pertumbuhan tinggi badan," katanya.

Ia mengatakan, sebaiknya anak-anak minum susu satu atau dua gelas sehari.

Sementara itu, pakar nutrisi ternak IPB, Prof Toto Toharmat mengatakan, konsumsi susu di Indonesia masih rendah hanya 10,47 kg per kapita per tahun.

"Konsumsi susu di Malaysia dua kali lipat dari kita, Jepang empat kali lipat dan AS 10 kali lipat lebih banyak," katanya.

Produksi susu segar di Indonesia saat ini hanya mampu memenuhi sepertiga dari kebutuhan domestik yang mencapai dua juta ton.

"Sekitar 1,5 juta ton susu harus diimpor," katanya.

Produksi susu nasional tercatat 536.900 ton per tahun dengan populasi sapi perah sekitar 408 ribu ekor.

Kabid Produksi Peternakan dan Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, Bambang Megabudi mengatakan, populasi sapi perah di Kabupaten Bogor tercatat 5.500 ekor dengan produksi susu 26 ribu liter per hari.

Konsumsi susu di Kabupaten Bogor tercatat 4,7 gram per kapita per hari.

Minggu, 27 November 2011

UNESCO tetapkan Tari Saman sebagai warisan budaya



Badan PBB Urusan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan (UNESCO) secara resmi mengakui Tari Saman Gayo dari Provinsi Aceh sebagai warisan budaya dunia tak benda dalam sidang di Bali (24/11).
Indonesia mengajukan Tari Saman Gayo ke UNESCO pada Maret 2010 yang disertai dengan proposal kertas akademis yang menuntut beberapa persayaratan dan menurut Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Arief Rachman, Tari Saman telah memenuhi empat syarat yang ditetapkan.

Tari Saman Gayo dari Aceh
Para ahli UNESCO akan memantau pelaksanaan program pelestarian Tari Saman. 


"Yang pertama originilitas, yang kedua keunikan dan yang ketiga apakah dia 
mempunyai nilai-nilai filosofi yang universal atau tidak, dan yang keempat apakah dia mempunyai daya tular ke masyarakat Indonesia secara meluas," kata Arief Rachman kepada BBC Indonesia.
Dengan pengakuan tersebut, lanjutnya, diharapkan adanya penguatan identitas keanekaragaman budaya Indonesia.
"Lalu yang kedua UNESCO juga harus memastikan bahwa program-program yang diajukan itu mempunyai program proteksi atau pelestarian dan mempunyai program promosi, program yang sifatnya edukasi yang bisa ditangkap oleh generasi muda yang lain-lainnya," jelasnya.

Dinilai kembali

Namun dengan pengakuan itu bukan berarti UNESCO akan memberikan dukungan dana untuk melaksanakan program-program karena lembaga tersebut sifatnya memang tidak memberikan dana.
Bagaimanapun UNESCO akan menyediakan tenaga ahli dalam bidang warisan budaya dunia tak benda yang akan memberikan pengarahan dan sekaligus mereka akan menjadi penilai tentang kemajuan program-program pelestarian dan promosi setiap empat tahun sekali.
"Setiap empat tahun sekali nanti akan dinilai kembali apakah apa yang diajukan pada empat tahun yang lalu itu konsisten dilakukan atau tidak. Kalau tidak ya bisa akhirnya dicoret kembali," kata Arief Rachman.
Pelaksana program pelestarian dan promosi Tari Saman, tegasnya, bukan semata tugas pemerintah tetapi juga masyarakat secara umum.
Dia mengatakan pengajuan proposal untuk menjadi warisan budaya tak benda tidak berdasar prioritas tertentu tetapi juga tergantung pada masyarakat yang mengajukan terlebih dulu.
Selain Tari Saman, warisan budaya tak benda Indonesia yang telah diakui UNESCO adalah wayang, keris, batik dan seni angklung. Adapun yang sedang diproses adalah tari tradisional Bali, gamelan dan seni pembuatan noken, tas tradisional Papua.
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo di Aceh yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat dan dipentaskan oleh laki-laki.

Sumber :http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/11/111124_samanunesco.shtml

Tari Saman Gayo @Lanaken, Belgium :  http://www.youtube.com/watch?v=4RjbanN9xec&feature=related

Palang Pintu Kereta Saksi Bisu Egoisme, Kebodohan dan Tragedi

Saya yakin Anda pernah berhenti di depan palang pintu kereta api, menunggu kereta lewat. Anda juga tahu bagaimana para pengendara sepeda motor kemudian saling berebut menumpuk jadi satu dekat pintu kereta, bahkan hingga sekian ruas jalan marka sebelah kanan menjadi penuh.
Mereka menunggu kereta lewat bak pembalap siap bertanding menunggu lampu hijau start. Begitu kereta selesai lewat, mereka pun berhamburan saling mendahului mencari jalan masing-masing. Alhasil kondisi semakin semrawut karena kedua jalur kanan dan kiri dari depan saling berbenturan.
Saya tidak tahu apakah Anda pernah berpikir seperti saya. Menurut saya para pengendara sepeda motor yang semua numpleg nyelonong masuk ke marka kanan untuk mencari tempat paling nyaman agar paling cepat berjalan setelah kereta lewat, adalah kelompok orang yang memamerkan kebodohan dan egois!
Mengapa? Mereka egois karena mementingkan diri sendiri untuk berusaha berada paling depan, sehingga paling cepat berjalan setelah kereta lewat, tanpa memikirkan akibat yang timbul. Mereka tida memiliki ‘sense of crisis’.
Mereka juga memamerkan kebodohan, karena tidak pernah berpikir bahwa apa yang mereka lakukan malah memperlambat perjalanan karena semua menjadi semrawut. Mereka tidak pernah berpikir bahwa dengan mengambil marka kanan akan berbenturan jalur dengan pengendara dari depan, dan ini artinya melanggar hak pengguna jalan yang lain.
Bukankah lebih baik tetap antri tanpa harus melanggar marka? Sehingga ketika kereta telah lewat pengendara dari jalur depan bisa langsung berjalan dengan lancar.
Bukankah juga lebih baik sedikit mengekang egoisme, agar tidak terjadi benturan karena persamaan kepentingan? Toh sesama pengendara juga memiliki hak yang sama untuk menggunakan jalan, dan hak yang sama untuk tidak terhambat oleh ulah egois pengendara yang lain?
Tapi inilah yang terjadi sejak saya masih remaja. Hingga sekarang sama sekali tidak ada perubahan ke arah kemajuan. Hanya palang pintu kereta api itulah yang menjadi saksi bisu egoisme dan kebodohan mereka …
Bagaimana menurut Anda?

Tips Mengukur Pemakaian Watt Listrik Tanpa Alat


Kali ini saya akan berbagi tips cara mengukur / menghitung pemakaian daya listrik realtime di rumah anda. Maksudnya realtime di sini adalah pemakaian daya pada saat anda mengukurnya, bukan perkiraan pemakaian dengan menghitung daya yang tertulis pada peralatan listrik di rumah anda.


Sebenarnya untuk mengukur besarnya daya listrik sudah ada alatnya, yaitu dengan menggunakan Watt Meter. Namun sangat jarang yang memiliki alat tersebut, belum lagi bagi orang awam (kayak saya ) susah juga kalau mau masang alat ukur tersebut.

Seringkali anda mengeluhkan besarnya tagihan listrik padahal anda merasa menggunakan energy listrik lebih sedikit dari tagihan di rekening. Atau anda sering membandingkan pemakaian listrik rumah anda dengan rumah tetangga. Tentunya tanpa benar-benar tahu (dengan pengukuran) berapa watt rata-rata yang anda pakai dalam sehari.

Ternyata, meteran listrik yang terpasang di rumah selain untuk mengukur energy (KWh) juga bisa digunakan untuk mengukur daya terpakai. Dengan bantuan stopwatch (stopwatch di HP juga boleh) dan sedikit perhitungan, anda bisa mengetahui berapa besar daya listrik yang anda gunakan saat itu.

Langsung aja menuju tkp…

1. Sudah tahu kan yang namanya KWH Meter?

Umumnya kita menyebutnya sebagai meteran Listrik. Kalau belum tahu, yang begini ini loh bentuknya…



2. Yang perlu diperhatikan dari KWH Meter tersebut adalah putaran dari piringan KWH.

Semakin banyak alat listrik yang anda gunakan, maka putaran KWH meter akan semakin cepat. Itu artinya daya aktif (watt) yang anda pakai juga semakin banyak, itu berarti pula angka di stand KWH meter akan semakin cepat bertambah.

3. Nah, kecepatan putaran piringan KWH meter inilah yang akan kita hitung dengan stopwatch.

Untuk menghitung putaran piringan KWH meter anda harus memperhatikan tanda berwarna hitam pada piringan KWH meter. Tanda hitam inilah yang menjadi patokan mulai dan berhenti saat menghitung waktu putaran piringan KWH Meter.

4. Selain putaran piringan KWH meter, yang perlu anda catat adalah konstanta dari KWH meter tersebut.

Coba dilihat di name plate KWH meter, disana akan ditemukan banyak spesifikasi dari meteran listrik tersebut. Konstanta KWH meter selalu diikuti satuan PUTARAN/KWH atau PUT/KWH. Sebagai contoh adalah konstanta 900 Put/KWH. Maksudnya, untuk menghasilkan angka 1 KWH di stand meter piringan KWH harus berputar sebanyak 900 kali. Konstanta KWH meter berbeda-beda, jadi harus melihat langsung di name plate KWH meter tersebut. Konstanta yang umum adalah 900 put/KWH, 1250 put/KWH, 720 put/KWH dan 600 put/KWH.

5. Kalo sudah paham, langsung praktek aja…

  • Perhatikan name plate KWH meter di rumah anda, carilah konstanta dari KWH meter tersebut. Catat hasilnya. Misal : 900 put/KWH.
  • Siapkan Stopwatch, jika anda tidak punya, bisa menggunakan stopwatch yang ada di Hand phone.
  • Perhatikan putaran piringan KWH meter. Tunggu sampai muncul warna hitam di piringan KWH meter.
  • Saat tanda hitam mucul dan posisi tepat di tengah, tekan tombol START pada stopwatch.
  • Tunggu sampai tanda hitam itu muncul lagi, itu artinya piringan KWH Meter sudah berputar 1 kali. Untuk perhitungan biasanya jumlah putaran minimal 3 kali.
  • Tekan tombol STOP pada stopwatch setelah anda mendapatkan jumlah putaran yang Anda inginkan.
  • Catat waktunya (dalam detik), misal dari pengukuran diperolah hasil 3 putaran=43,52 detik.
  • Kalo sudah, untuk menghitung besarnya WATT yang kita pakai adalah = WATT = (3600 x Jumlah Putaran) / (Konstanta x Waktu n Putaran) x 1000

Sebagai contoh pengukuran di atas :

WATT = (3600 x 3)/(900 x 43,52) x 1000
= 0,275 x 1000
= 275 Watt

Artinya, pada saat pengukuran tadi kita sedang menggunakan daya listrik sebanyak 275 Watt.

Untuk memperkirakan pemakaian satu bulan (dengan asumsi pemakaian adalah sama seperti saat pengukuran sepanjang hari), tinggal dikalikan 0,72 (dari 24 jam x 30 hari /1000), nanti munculnya dalam bentuk KWH.

Misal untuk pengukuran di atas, 275 x 0,72 = 198 KWH/bulan.

Dengan melakukan pengukuran secara langsung kita baru benar-benar tahu berapa perkiraan WATT yang sebenarnya kita gunakan.

Sebagai catatan, yang terukur disini adalah daya aktif (WATT) yang terukur oleh KWH meter, bukan VA (daya semu) yang dijadikan patokan daya kontrak. Ketelitian pengukuran sangat tergantung pada ketelitian kita saat mengukur waktu putaran dan tentu saja ketelitian dari KWH meter itu sendiri.

Selamat Mencoba… Kalau ada yang kurang sesuai, mohon koreksinya… 

Sabtu, 26 November 2011

Kufur dan Karakteristiknya Dalam Al-Quran



Salah satu masalah pokok yang banyak dibicarakan oleh al-al-Qur'an adalah kufr (kekafiran). Kufr, pada dasarnya, merupakan antitesis dari iman, sedangkan iman adalah bagian dari ajaran atau aspek Islam yang paling pokok dan fundamental. Bila sistem iman rusak, maka runtuhlah bangunan agama secara keseluruhan. Di sinilah urgensi pembahasan tentang kufr. Dari segi bahasa,  kufr mengandung arti “menutupi”. Malam disebut kafir karena ia menutupi siang atau menutupi benda-benda dengan kegelapannya. Awan juga disebut kafir karena ia menutupi matahari. Demikian pula para petani terkadang disebut kafir karena ia menutupi benih dengan tanah.

Secara istilah (terminologi), para ulama berbeda-beda dalam menetapkan batasan kufr. Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah mengartikan kufr sebagai "pendustaan kepada Rasulullah Saw. dan  ajarannya”, sedangkan kaum Khawarij  mengartikan kufr bagi orang yang meninggalkan  ajaran dan hukum-hukum Allah. Namun, secara umum kufr dari segi bentuknya bisa terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain:


Kufr al-Inkar

“Kufr al-inkar” adalah kekafiran dalam arti pengingkaran terhadap eksistensi Tuhan sebagai pencipta, pemelihara, dan pengatur alam ini, megingkari para rasul-Nya, dan seluruh ajaran yang mereka bawa. Karena mengingkari pokok-pokok agama ini, maka mereka dikategorikan sebagai penganut ateisme, materialisme, dan naturalisme yang hanya mempercayai hal-hal yang bersifat material dan alamiah.  Menurut mereka, kehidupan ini hanya berlangsung secara alamiah, murni tanpa kendali dari luar. Hal ini diungkapkan al-Qur'an dalam surat al-Jatsiyah ayat 24:

وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

"Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati, hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja."

Ciri yang menonjol pada diri orang-orang kafir jenis ini adalah orientasi kehidupan mereka yang terfokus pada dunia dan kenikmatannya saja. Maka, timbullah pribadi-pribadi yang materialis dan hedonis, yakni menghargai sesuatu yang mendatangkan kenikmatan duniawi dan jasmani saja. Bagi mereka, kehidupan akhirat sama sekali tidak ada.


Kufr al-Juhud

“Kufr al-juhud” tidak berbeda jauh dengan kufr al-inkar. Kufr al-juhud adalah mengakui dengan hati (kebenaran yang dibawa oleh Rasululah) tetapi mengingkarinya dengan lidah.  Menurut Thabataba'i,  kufr al-juhud berarti pengingkaran terhadap ajara-ajaran Tuhan dalam keadaan tahu bahwa apa yang diingkari itu adalah kebenaran. Fir'aun dan kelompoknya adalah contoh  orang kafir jenis ini, sebagaimana diterangkan dalam QS. an-Naml ayat 13-14:

فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ ءَايَاتُنَا مُبْصِرَةً قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ(13)وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ

“Maka tatkala mu`jizat-mu`jizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang nyata". Dan, mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)-nya. Maka, perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.”

Iblis adalah contoh lain dari kafir juhud ini. Ia sebenarnya tahu dan yakin akan kebenaran Tuhan dan hari kebangkitan, tetapi ia dikuasai oleh rasa dengki, sombong, dan angkuh, maka ia pun membangkang kepada Tuhan. Maka, ciri dari kufr jenis ini adalah rasa sombong dan superioritas.

Kufr  an-Nifaq

“Kufr an-nifaq” dapat dianggap sebagai kebalikan dari  kufr al-juhud. Kalau kufr al-juhud berarti mengatahui dan menyakini dengan hati tetapi ingkar dengan lidah, maka kufr al-nifaq mengandung arti pengakuan dengan lidah, tetapi pengingkaran dengan hati.  Hal ini didasarkan pada firman Allah surat al-Ma'idah ayat 41 :

يَاأَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا ءَامَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوبُهُمْ

"Hai Rasul, janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman.”

Kemunafikan dimasukkan dalam kategori kufr, karena pada hakikatnya perilaku tersebut adalah kekafiran yang terselubung. Orang-orang munafiq pada dasarnya ingkar kepada Allah, Rasul, dan ajaran-ajarannya, kendatipun secara lahir mereka memakai baju mukmin. Karena itu, dalam banyak ayat orang-orang munafik diidentifikasi sebagai orang kafir.

Di antara ciri-ciri orang munafik dalam al-Qur'an adalah berkepribadian goyah,  selalu bimbang, gelisah, dan sikap bermuka dua. Ia sangat sulit untuk bersatu dan menjalin persahabatan sejati, karena selalu berbuat khianat.

Kufr asy-Syirk

Syirik berarti mempersekutukan Tuhan dengan menjadikan sesuatu selain diri-Nya sebagai sembahan, obyek pemujaan, dan atau tempat menggantungkan harapan dan dambaan. Syirik digolongkan  sebagai kekafiran sebab perbuatan itu mengingkari keesaan Tuhan, yang berarti mengingkari kemahakuasaan dan kemahasempurnaan-Nya. Dalam al-Qur'an, orang-orang musyrik terkadang ditunjuk dengan term kafir.

Para ulama membagi jenis syirik menjadi syirik besar (syirk jaliy) yaitu mempersekutukan Allah seperti disebut di atas  dan syirik kecil (syirk khafiy) yaitu melakukan suatu perbuatan bukan atas dasar keikhlasan untuk mencari ridha Allah, khususnya yang berkaitan dengan amalan-amalan keagamaan, melainkan karena tujuan-tujuan lain yang bersifat keduniaan. Namun, yang banyak disoroti al-Qur'an adalah syirik dalam bentuk pertama (syirik jaliy), khususnya dalam bentuk keberhalaan (paganisme).  Syirk adalah perbuatan yang tidak diampuni oleh Allah swt., karena agama diturunkan untk menyucikan jiwa, sedangkan syirik berarti mengotori jiwa dan merendahkan akal manusia. Dari jiwa yang kotor dan akal yang rendah, akan timbul bermacam-macam kejahatan dan perilaku tak bermoral lainnya.

Kufr an-Ni'mat

Kufr an-ni'mat adalah menyalahgunakan nikmat yang diperoleh, menempatkan bukan pada tempatnya, atau memanfaatkan bukan pada hal-hal yang dikehendaki dan diridhai oleh pemberi nikmat. Kecenderungan manusia mengkafiri nikmat-nikmat Tuhan tampaknya amat kuat. Ini dapat dilihat pada QS. Yunus ayat 23, di mana digambarkan bahwa ketika manusia sedang berlayar di tengah lautan lalu datang amukan badai, mereka segera berdoa kepada Tuhan: "Jika Engkau menyelamatkan kami, pastilah kami akan menjadi orang yang bersyukur". Akan tetapi, begitu Tuhan menyelamatkan mereka, mereka pun segera melupakan janji yang pernah diucapkan. Mereka kembali kafir terhadap nikmat-Nya serta berbuat zalim dan melakukan kerusakan di muka bumi.  Watak manusia seperti ini secara lebih tegas dipaparkan dalam ayat 12 surat Yunus:

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَسَّهُ كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdo’a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia (kembali) melalui jalannya yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdo`a kepada Kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan".

Untuk meredam kecenderungan kuat tersebut, Tuhan berulangkali menegaskan wajibnya manusia mensyukuri nikmat-nikmat-Nya dan larangan untuk mengkafiri nikmat tersebut.


Kufr  al-Irtidad

Istilah “irtidad” atau “riddat” berakar dari kata “radd”. Menurut ar-Raghib, term riddat khusus digunakan bagi orang-orang yang  kembali kepada kekafiran sesudah beriman. Fenomena riddat yang terlihat cukup menonjol  dalam masyarakat, khususnya masyarakat modern, adalah yang berlatar belakang perkawinan campuran antar agama. Seorang muslim atau muslimat, karena kawin dengan orang non-Islam, akhirnya melepas agamanya dan menukarnya dengan agama pasangannya. Ini terjadi karena persitiwa pertukaran agama tersebut dianggap wajar saja dan tidak prinsipil.  Di samping itu, penyebab lainnya adalah kurangnya pembinaan kerohanian/keagamaan pada kebanyakan  masyarakat modern, yang keislamannya kebanyakan terbentuk oleh lingkungannya. Sifat kafir seperti ini sangat berbahaya karena dapat menggoyahkan barisan dan kekuatan kaum muslimin.

Salah satu masalah pokok yang banyak dibicarakan oleh al-al-Qur'an adalah kufr (kekafiran). Kufr, pada dasarnya, merupakan antitesis dari iman, sedangkan iman adalah bagian dari ajaran atau aspek Islam yang paling pokok dan fundamental. Bila sistem iman rusak, maka runtuhlah bangunan agama secara keseluruhan. Di sinilah urgensi pembahasan tentang kufr.

Dari segi bahasa,  kufr mengandung arti “menutupi”. Malam disebut kafir karena ia menutupi siang atau menutupi benda-benda dengan kegelapannya. Awan juga disebut kafir karena ia menutupi matahari. Demikian pula para petani terkadang disebut kafir karena ia menutupi benih dengan tanah. Secara istilah (terminologi), para ulama berbeda-beda dalam menetapkan batasan kufr. Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah mengartikan kufr sebagai "pendustaan kepada Rasulullah Saw. dan  ajarannya”, sedangkan kaum Khawarij  mengartikan kufr bagi orang yang meninggalkan  ajaran dan hukum-hukum Allah. Namun, secara umum kufr dari segi bentuknya bisa terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain:


Kufr al-Inkar

“Kufr al-inkar” adalah kekafiran dalam arti pengingkaran terhadap eksistensi Tuhan sebagai pencipta, pemelihara, dan pengatur alam ini, megingkari para rasul-Nya, dan seluruh ajaran yang mereka bawa. Karena mengingkari pokok-pokok agama ini, maka mereka dikategorikan sebagai penganut ateisme, materialisme, dan naturalisme yang hanya mempercayai hal-hal yang bersifat material dan alamiah.  Menurut mereka, kehidupan ini hanya berlangsung secara alamiah, murni tanpa kendali dari luar. Hal ini diungkapkan al-Qur'an dalam surat al-Jatsiyah ayat 24:



وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

"Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati, hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja."

Ciri yang menonjol pada diri orang-orang kafir jenis ini adalah orientasi kehidupan mereka yang terfokus pada dunia dan kenikmatannya saja. Maka, timbullah pribadi-pribadi yang materialis dan hedonis, yakni menghargai sesuatu yang mendatangkan kenikmatan duniawi dan jasmani saja. Bagi mereka, kehidupan akhirat sama sekali tidak ada.


Kufr al-Juhud

“Kufr al-juhud” tidak berbeda jauh dengan kufr al-inkar. Kufr al-juhud adalah mengakui dengan hati (kebenaran yang dibawa oleh Rasululah) tetapi mengingkarinya dengan lidah.  Menurut Thabataba'i,  kufr al-juhud berarti pengingkaran terhadap ajara-ajaran Tuhan dalam keadaan tahu bahwa apa yang diingkari itu adalah kebenaran. Fir'aun dan kelompoknya adalah contoh  orang kafir jenis ini, sebagaimana diterangkan dalam QS. an-Naml ayat 13-14:

فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ ءَايَاتُنَا مُبْصِرَةً قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ(13)وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ

“Maka tatkala mu`jizat-mu`jizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang nyata". Dan, mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)-nya. Maka, perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.”

Iblis adalah contoh lain dari kafir juhud ini. Ia sebenarnya tahu dan yakin akan kebenaran Tuhan dan hari kebangkitan, tetapi ia dikuasai oleh rasa dengki, sombong, dan angkuh, maka ia pun membangkang kepada Tuhan. Maka, ciri dari kufr jenis ini adalah rasa sombong dan superioritas.

Kufr  an-Nifaq

“Kufr an-nifaq” dapat dianggap sebagai kebalikan dari  kufr al-juhud. Kalau kufr al-juhud berarti mengatahui dan menyakini dengan hati tetapi ingkar dengan lidah, maka kufr al-nifaq mengandung arti pengakuan dengan lidah, tetapi pengingkaran dengan hati.  Hal ini didasarkan pada firman Allah surat al-Ma'idah ayat 41 :

يَاأَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا ءَامَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوبُهُمْ

"Hai Rasul, janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman.”

Kemunafikan dimasukkan dalam kategori kufr, karena pada hakikatnya perilaku tersebut adalah kekafiran yang terselubung. Orang-orang munafiq pada dasarnya ingkar kepada Allah, Rasul, dan ajaran-ajarannya, kendatipun secara lahir mereka memakai baju mukmin. Karena itu, dalam banyak ayat orang-orang munafik diidentifikasi sebagai orang kafir.

Di antara ciri-ciri orang munafik dalam al-Qur'an adalah berkepribadian goyah,  selalu bimbang, gelisah, dan sikap bermuka dua. Ia sangat sulit untuk bersatu dan menjalin persahabatan sejati, karena selalu berbuat khianat.

Kufr asy-Syirk

Syirik berarti mempersekutukan Tuhan dengan menjadikan sesuatu selain diri-Nya sebagai sembahan, obyek pemujaan, dan atau tempat menggantungkan harapan dan dambaan. Syirik digolongkan  sebagai kekafiran sebab perbuatan itu mengingkari keesaan Tuhan, yang berarti mengingkari kemahakuasaan dan kemahasempurnaan-Nya. Dalam al-Qur'an, orang-orang musyrik terkadang ditunjuk dengan term kafir.

Para ulama membagi jenis syirik menjadi syirik besar (syirk jaliy) yaitu mempersekutukan Allah seperti disebut di atas  dan syirik kecil (syirk khafiy) yaitu melakukan suatu perbuatan bukan atas dasar keikhlasan untuk mencari ridha Allah, khususnya yang berkaitan dengan amalan-amalan keagamaan, melainkan karena tujuan-tujuan lain yang bersifat keduniaan. Namun, yang banyak disoroti al-Qur'an adalah syirik dalam bentuk pertama (syirik jaliy), khususnya dalam bentuk keberhalaan (paganisme).  Syirk adalah perbuatan yang tidak diampuni oleh Allah swt., karena agama diturunkan untk menyucikan jiwa, sedangkan syirik berarti mengotori jiwa dan merendahkan akal manusia. Dari jiwa yang kotor dan akal yang rendah, akan timbul bermacam-macam kejahatan dan perilaku tak bermoral lainnya.

Kufr an-Ni'mat

Kufr an-ni'mat adalah menyalahgunakan nikmat yang diperoleh, menempatkan bukan pada tempatnya, atau memanfaatkan bukan pada hal-hal yang dikehendaki dan diridhai oleh pemberi nikmat. Kecenderungan manusia mengkafiri nikmat-nikmat Tuhan tampaknya amat kuat. Ini dapat dilihat pada QS. Yunus ayat 23, di mana digambarkan bahwa ketika manusia sedang berlayar di tengah lautan lalu datang amukan badai, mereka segera berdoa kepada Tuhan: "Jika Engkau menyelamatkan kami, pastilah kami akan menjadi orang yang bersyukur". Akan tetapi, begitu Tuhan menyelamatkan mereka, mereka pun segera melupakan janji yang pernah diucapkan. Mereka kembali kafir terhadap nikmat-Nya serta berbuat zalim dan melakukan kerusakan di muka bumi.  Watak manusia seperti ini secara lebih tegas dipaparkan dalam ayat 12 surat Yunus:

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَسَّهُ كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdo’a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia (kembali) melalui jalannya yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdo`a kepada Kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan".

Untuk meredam kecenderungan kuat tersebut, Tuhan berulangkali menegaskan wajibnya manusia mensyukuri nikmat-nikmat-Nya dan larangan untuk mengkafiri nikmat tersebut.


Kufr  al-Irtidad

Istilah “irtidad” atau “riddat” berakar dari kata “radd”. Menurut ar-Raghib, term riddat khusus digunakan bagi orang-orang yang  kembali kepada kekafiran sesudah beriman. Fenomena riddat yang terlihat cukup menonjol  dalam masyarakat, khususnya masyarakat modern, adalah yang berlatar belakang perkawinan campuran antar agama. Seorang muslim atau muslimat, karena kawin dengan orang non-Islam, akhirnya melepas agamanya dan menukarnya dengan agama pasangannya. Ini terjadi karena persitiwa pertukaran agama tersebut dianggap wajar saja dan tidak prinsipil.  Di samping itu, penyebab lainnya adalah kurangnya pembinaan kerohanian/keagamaan pada kebanyakan  masyarakat modern, yang keislamannya kebanyakan terbentuk oleh lingkungannya. Sifat kafir seperti ini sangat berbahaya karena dapat menggoyahkan barisan dan kekuatan kaum muslimin.

Sebagai seorang muslim yang menghendaki kemurnian dalam beragama, kita haruslah menjaga benar-benar keimanan yang sudah dianugerahkan Allah ke dalam hati sanubari kita. Pintu-pintu di mana kekufuran dapat masuk harus ditutup rapat, sehingga kita dapat kembali kepada Tuhan dalam keadaan Muslim. Barakallahu Lanaa wa Lakum.

Ditulis oleh : Ustadz Harifuddin Cawidu (Almarhum).