Pesan
ini adalah untuk saudara-saudara yang masih ragu akan perlunya pergi ke
TPS dan memilih tanggal 9 April 2014 ini. Keraguan utama yang saya baca
adalah: Apakah suara saya benar berpengaruh?
Untuk saudara pertimbangkan: Membangun fasilitas dan menyediakan layanan publik berkualitas butuh uang. Besaran APBN kita saat ini hampir Rp. 2.000 triliun.
Selama empat tahun terakhir, Dewan Pakar Gerindra telah mencermati,
menemukan dan merinci kebocoran kekayaan negara akibat korupsi dan
kebijakan yang keliru. Jumlahnya sekarang sudah mencapai Rp. 1.160
triliun.
Menyelamatkan kebocoran Rp. 1.000 triliun lebih ini,
dan penggunaannya secara efektif adalah prioritas utama saya dan
Gerindra jika mendapatkan mandat dari saudara.
Jika saya dan
Gerindra mendapat kepercayaan saudara, saya optimis pada tahun pertama
kita bisa selamatkan minimal setengah kebocoran. Kurang lebih Rp. 500
triliun. Tahun kedua saya optimis bisa selamatkan keseluruhan, Rp. 1.000
triliun.
Sebagai gambaran, uang Rp. 500 triliun dapat
digunakan untuk hal-hak sebagai berikut. Harga-harga ini adalah
angka-angka dari resmi dari pemerintah saat ini:
Pembangunan Jalan Tol Jakarta - Surabaya
Biaya sampai selesai: Rp. 150 triliun
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
Biaya sampai selesai: Rp. 129 triliun
Pembangunan Kereta Api Trans Sumatera
Biaya sampai selesai: Rp. 65 triliun
Pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi
Biaya sampai selesai: Rp. 30 triliun
Pembangunan Kawasan Pangan 1 Juta Hektar
Untuk Produksi 15 Juta Ton Padi per Tahun
Biaya sampai selesai: Rp. 50 Triliun
Percepatan Pembangunan Desa
Minimal Rp. 1 Milyar per Desa per Tahun
Biaya: Rp. 81 Triliun
= = = = = =
Total biaya untuk 6 kebutuhan diatas: Rp. 505 triliun.
= = = = = =
Untuk saudara pertimbangkan: Jika saudara coblos Gerindra, jika saudara
berikan kepercayaan kepada saya, saya optimis dalam lima tahun
pemerintahan saya dapat selamatkan Rp. 5.000 triliun. Uang sebanyak ini
bisa digunakan untuk banyak hal. Uang ini bisa biayai pendidikan gratis
berkualitas untuk semua warga Indonesia, pastikan tidak ada lagi anak
Indonesia yang kurang gizi, keluarkan kita dari ketergantungan impor BBM
dengan bangun industri BBN, jalankan semua program di 6 Program Aksi
Gerindra dan lain sebagainya.
Alternatifnya, jika saudara
memilih untuk tidak memilih: Uang ini bisa terus bocor dan tidak
dirasakan oleh saudara, tidak dirasakan oleh rakyat Indonesia.
Untuk saudara pertimbangkan juga: Hutang bangsa Indonesia saat ini sudah
mencapai angka Rp. 2.000 triliun. Saya sangat yakin dengan pemerintahan
yang kuat, bersih dan memiliki program jelas, kita dapat:
1. Selamatkan kekayaan yang bocor.
2. Bangun infrastruktur secara besar-besaran.
3. Buka jutaan lapangan kerja baru.
4. Tingkatkan kualitas SDM bangsa.
5. Meringankan beban hidup rakyat banyak, dan
6. Selesaikan segala hutang kita dan jadi negara berwibawa.
Demikian, kepada saudara telah saya sampaikan hitung-hitungan nyata
untung dan rugi, mencoblos dan tidak mencoblos Gerindra pada PEMILU 9
April 2014 yang akan datang.
Pergilah ke TPS dan coblos partai
yang saudara percaya untuk menyelamatkan kekayaan kita yang bocor, dan
mengalokasikan uang rakyat agar dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat
banyak.
Semoga dapat membantu saudara dalam menentukan pilihan. Sahabatmu,
Ttd. Prabowo Subianto
https://www.facebook.com/PrabowoSubianto
Jika saudara ingin mengetahui lebih banyak mengenai kebocoran Rp. 1.160
triliun yang saat ini terjadi, simak paparan saya berikut ini: http://youtu.be/7QvPISUcEwI
http://www.tinyurl.com/KenapaGerindra
Minggu, 20 April 2014
Sabtu, 19 April 2014
Prabowo Posisi Empat Politikus Dunia Terpopuler di Facebook
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, masuk dalam lima
besar politisi dunia, yang meraih pendukung terbesar di jejaring sosial
'Facebook'. Data itu berdasarkan penilaian socialbakers.com, lembaga
riset media sosial asal Praha, Republik Ceko.
Koordinator Media Center 'Prabowo Subianto Djojohadikusumo', Budi Purnomo Karjodihardjo, di Jakarta, Selasa (21/1) menjelaskan, sejauh ini sudah ada sekitar empat juta pendukung Prabowo di jejaring sosial 'Facebook'.
"Dengan 4 juta pendukung Facebook, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto masuk lima besar politisi dunia dengan jumlah pendukung terbesar di dunia," katanya.
Hasil pemantauan socialbakers.com per 20 Januari 2014 menunjukkan, peringkat pertama ditempati Barack Obama (Presiden Amerika Serikat) dengan 38,5 juta pendukung.
Disusul peringkat kedua Mitt Romney (mantan calon presiden Amerika Serikat) dengan 11,3 juta pendukung. Ketiga, Narendra Modi (calon Perdana Menteri India) dengan 8,3 juta pendukung. Keempat, Paul Ryan (mantan calon wakil presiden Amerika Serikat) dengan 4,9 juta pendukung. Kemudian yang kelima diisi politikus Indonesia, Prabowo Subianto dengan empat juta pendukung.
Sedangkan di peringkat keenam adalah Enrique Pe?a Nieto (Presiden Meksiko) dengan 3,9 juta pendukung. Ketujuh, Arvind Kejriwal (Calon Perdana Menteri India) dengan 3,8 juta pendukung. Kedelapan, Noynoy Aquino (Presiden Filipina) dengan 3,6 juta pendukung.
Kesembilan, ditempati Nelson Mandela (mantan Presiden Afrika Selatan) dengan 3,4 juta pendukung. Dan kesepuluh, Recep Tayyip Erdo?an (Perdana Menteri Turki) dengan 3,1 juta pendukung.
Menurut Budi, besarnya dukungan yang diberikan pengguna Facebook Indonesia, menjadi bukti rakyat Indonesia sedang mengharapkan seorang pemimpin yang tegas, cerdas, bersih dan berwibawa.
"Hal ini diekspresikan dengan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto di media sosial yang paling populer di dunia," kata Budi.
Dijelaskan, Prabowo telah memanfaatkan Facebook untuk berkomunikasi dengan pendukungnya sejak 2008. Karenanya, pada awal 2013, Prabowo menjadi politikus Indonesia pertama yang Facebook-nya mendapatkan verifikasi oleh Facebook.
Menurutnya, dukungan terhadap Partai Gerindra juga dapat terlihat di Facebook. Sejak pertengahan tahun 2013, Gerindra kokoh menempati posisi puncak partai politik dunia dengan dukungan terbesar di media sosial buatan Mark Zuckerberg tersebut.
"Gerindra juga merupakan partai politik dengan pengikut Twitter terbesar di Indonesia," ucapnya.
Selain Prabowo di posisi kelima, socialbakers. com hanya mencatat dua politisi Indonesia lain di daftar 50 pemimpin dunia dengan pengikut Facebook terbanyak. Dua politisi itu adalah Presiden SBY ada di peringkat 23 dengan 1,7 juta pendukung dan Gita Wirjawan di peringkat 43 dengan 1,1 juta pendukung.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/01/21/mzqt4x-prabowo-posisi-empat-politikus-dunia-terpopuler-di-facebook
Koordinator Media Center 'Prabowo Subianto Djojohadikusumo', Budi Purnomo Karjodihardjo, di Jakarta, Selasa (21/1) menjelaskan, sejauh ini sudah ada sekitar empat juta pendukung Prabowo di jejaring sosial 'Facebook'.
"Dengan 4 juta pendukung Facebook, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto masuk lima besar politisi dunia dengan jumlah pendukung terbesar di dunia," katanya.
Hasil pemantauan socialbakers.com per 20 Januari 2014 menunjukkan, peringkat pertama ditempati Barack Obama (Presiden Amerika Serikat) dengan 38,5 juta pendukung.
Disusul peringkat kedua Mitt Romney (mantan calon presiden Amerika Serikat) dengan 11,3 juta pendukung. Ketiga, Narendra Modi (calon Perdana Menteri India) dengan 8,3 juta pendukung. Keempat, Paul Ryan (mantan calon wakil presiden Amerika Serikat) dengan 4,9 juta pendukung. Kemudian yang kelima diisi politikus Indonesia, Prabowo Subianto dengan empat juta pendukung.
Sedangkan di peringkat keenam adalah Enrique Pe?a Nieto (Presiden Meksiko) dengan 3,9 juta pendukung. Ketujuh, Arvind Kejriwal (Calon Perdana Menteri India) dengan 3,8 juta pendukung. Kedelapan, Noynoy Aquino (Presiden Filipina) dengan 3,6 juta pendukung.
Kesembilan, ditempati Nelson Mandela (mantan Presiden Afrika Selatan) dengan 3,4 juta pendukung. Dan kesepuluh, Recep Tayyip Erdo?an (Perdana Menteri Turki) dengan 3,1 juta pendukung.
Menurut Budi, besarnya dukungan yang diberikan pengguna Facebook Indonesia, menjadi bukti rakyat Indonesia sedang mengharapkan seorang pemimpin yang tegas, cerdas, bersih dan berwibawa.
"Hal ini diekspresikan dengan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto di media sosial yang paling populer di dunia," kata Budi.
Dijelaskan, Prabowo telah memanfaatkan Facebook untuk berkomunikasi dengan pendukungnya sejak 2008. Karenanya, pada awal 2013, Prabowo menjadi politikus Indonesia pertama yang Facebook-nya mendapatkan verifikasi oleh Facebook.
Menurutnya, dukungan terhadap Partai Gerindra juga dapat terlihat di Facebook. Sejak pertengahan tahun 2013, Gerindra kokoh menempati posisi puncak partai politik dunia dengan dukungan terbesar di media sosial buatan Mark Zuckerberg tersebut.
"Gerindra juga merupakan partai politik dengan pengikut Twitter terbesar di Indonesia," ucapnya.
Selain Prabowo di posisi kelima, socialbakers. com hanya mencatat dua politisi Indonesia lain di daftar 50 pemimpin dunia dengan pengikut Facebook terbanyak. Dua politisi itu adalah Presiden SBY ada di peringkat 23 dengan 1,7 juta pendukung dan Gita Wirjawan di peringkat 43 dengan 1,1 juta pendukung.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/01/21/mzqt4x-prabowo-posisi-empat-politikus-dunia-terpopuler-di-facebook
Kamis, 10 April 2014
Dibalik Citra & Popularitas Palsu Jokowi
Setelah kesuksesan politik pencitraan ala SBY sepuluh tahun lalu,
kini muncul politik pencitraan gaya baru. Kali ini melibatkan dukungan
masif semua media baik cetak, elektronik, online, maupun sosial.
Adalah jokowi yang digadang-gadang untuk jadi presiden dan diblow-up
habis-habisan oleh media-media mainstream. Dukungan secara masif itu
bisa dibilang tidak wajar karena jokowi yang adalah seorang muslim
justru tidak “laku” di media Islam seperti voa-islam, arrahmah,
suara-islam, dll. Bukankah kalau seorang muslim sangat luar biasa dalam
memimpin, maka media-media muslim justru akan ikut memberitakannya
dengan bombastis? Tapi bukannya diberitakan secara bombastis, jokowi
justru diberitakan secara negatif di media-media muslim tersebut.
Keanehan ini ditambah dengan adanya informasi bahwa kebanyakan media
mainstream terindikasi dibayar untuk pencitraan jokowi. Menurut
informasi, media-media tersebut adalah:
1) First Media Grup (beritasatu1.TV beritasatu .com, suara pembaruan,
Jakarta Globe, Suara Pembaruan, The Straits Times, Majalah Investor,
Globe Asia, The Peak, Campus Asia, Student Globe, Kemang Buzz, Campus
Life, Termasuk Beritasatu FM. First Media Grup adalah milik James Riady
(Lippo Grup), konglomerat yang bersahabat baik dgn Bill Clinton dan
terlibat Lippo Gate yg terjadi di AS, ketika James Riady cs tertangkap
memberikan dana politik illegal jutaan dollar kepada timses capres
Demokrat Bill Clinton untuk pemenangan Clinton pada pemilihan Presiden
AS. Uang sumbangan James Riady cs itu kemudian terbukti berasal dari
China Global Resources Ltd, sebuah perusahaan kedok milik China Military
Intelligence (CMI).
2) Media lain yang dikontrak mahal untuk pencitraan palsu Jokowi
adalah Detik Grup. Ngakunya milik Chairul Tanjung alias CT, tapi
sebenarnya milik Salim Grup. Detik.com Setiap hari, detikcom memuat
berita tentang pencitraan palsu Jokowi puluhan bahkan kadang lebih 100
berita. Chairul Tanjung hanya dipinjam nama dan bertindak untuk dan atas
kepentingan Antony Salim (Salim Grup).
3) Kompas /Gramedia Grup memang tidak segila detikcom siarkan Jokowi,
tapi tetap punya KANAL BERITA KHUSUS untuk mempromosikan Jokowi dan
Ahok. Diprediksi menjelang masa pilpres 2014, Kompas dan Gramedia Grup
akan habis – habisan mendukung Jokowi – Ahok karena sejalan dengan misi
medianya, pelemahan Islam di Indonesia.
4) Jawa Pos Grup. Tidak melibatkan semua media milik Dahlan Iskan
yang jumlahnya 185 TV, Koran, Online media, dll itu. Sekitar 40% JawaPos
Grup dikontrak. Namun, dipastikan jika Dahlan Iskan mau sebagai capres,
Jawa Pos Grup tidak akan terlalu mendukung Jokowi kecuali mendapat
permintaan khusus dari Chairul Tandjung, tokoh yang merekomendasikan
Dahlan Iskan ke Presiden SBY untuk ditunjuk sebagai Menteri BUMN tahun
2011 lalu.
5) Yang paling gencar jilat Jokowi adalah Koran Rakyat Merdeka. Ada
saja berita (palsu) istimewa tentang Jokowi. Kontraknya puluhan Milyar.
6) Tempo (majalah dan Online) adalah media pelopor yg orbitkan Jokowi
dengan penghargaan “10 Tokoh Terbaik (penghargaan abal-abal), hanya
karena bisa pindahkan Pedagang Kaki Lima (PKL), itu pun dilakukan
setelah hampir setahun bolak balik mengunjungi dan mengundang PKL makan
bersama. Fakta terakhir, PKL Solo kembali ke lokasi awal sebelum pindah
karena di tempat baru dagangan mereka tidak laku.
7) Tribunnews Grup (Bosowa dan Kompas) juga dikontrak untuk
pencitraan palsu Jokowi. Demikian juga Fajar Grup (Alwi Hamu / Dahlan
Iskan). Alwi Hamu juga merupakan patner bisnis Dahlan Iskan di media dan
PLTU Embalut, Kaltim yang sarat korupsi itu.
8) Metro TV, tidak tahu sekarang dibayar berapa untuk kontrak
pencitraan palsu Jokowi sampai 2014. Tapi saat Pilkada DKI puluhan
Milyar. Sejak dapat bisnis iklan dari Konglomerat – konglomerat
pendukung Jokowi, Metro TV jadi corong nomor satu Jokowi, disamping jadi
corong kampanye dan pencitraan Dahlan Iskan yang memberikan kontrak
iklan luar biasa besar dari BUMN – BUMN kepada Metro TV.
9) SCTV grup. Pemiliknya Edi dan Popo Sariatmadja malah menjadi
cukong utama. Koordinator media pencitraan Jokowi, membantu James Riady.
Dukungan promosi dan kampanye yang diberikan untuk Jokowi gratis alias
tanpa bayaran, meski diduga sebenarnya sudah mendapatkan imbalan dari
dana pemenangan Jokowi yang telah terkumpul puluhan triliun dari
sumbangan para konglomerat hitam Indonesia.
10) Media raksasa lain seperti Vivanews grup (TV One, ANTV,
Vivanewscom dll) milik Bakrie meski kontrak dgn Cukong Jokowi tapi
porsinya kurang dari 30%, dan masih melihat perkembangan situasi dan
kondisi politik nasional mengingat Aburizal Bakrie masih berstatus Ketum
Golkar dan kandidat capres.
11) Selain media cetak, televisi mainstream, sosial media seperti
twitter, facebook, kaskus dll juga dikontrak khusus. Lihat saja di sini.
Bahkan di twitter juga mulai ada akun relawan yang berusaha menjelaskan
dengan kata-kata manis mengenai tingkah-polahnya yang anomali pada tiap
akun yang berkomentar negatif. Rumornya ia memiliki buzzer sebanyak
1500-2000an yang mengelola lebih dari 10.000 akun sosial media . Buzzer
adalah semacam pasukan bayaran online, yang siap menjaga reputasinya di
internet dengan cara menyusup di berbagai forum dan kolom komentar untuk
mendongkrak citranya. Para buzzer bayaran ini akan berkomentar positif
tentangnya dan menyerang habis-habisan mereka yang tidak melihatnya
sebagai “dewa”. Dulu waktu pilkada DKI, selain orang-orang yang permanen
kelola akun untuk pencitraan Jokowi, dibentuk juga Tim Jasmev. Puluhan
Milyar biayanya. Lihat gambar yang sempat diambil saat pemilukada DKI
lalu ini:
Banyak akun palsu pembela Jokowi di sosial media. Untuk mendeteksi
akun pembela Jokowi palsu tidak sulit. Salah satunya, banyak hal yang
disampaikan sangat tidak masuk akal.
Begitu disampaikan Praktisi Teknologi Informasi, Chafiz Anwar, ketika dihubungi wartawan, Jumat (1/11/2013).
Chafiz mengatakan ciri-ciri akun palsu yang digunakan, segi jumlah
komentar melalui media sosial yang serentak menyerang ataupun membela
Jokowi. Padahal, hal itu tidak mungkin dilakukan pemilik akun asli
secara bersamaan.
“Tidak mungkin komentar ribuan sekaligus dilakukan oleh pemilik akun asli,” katanya.
Ciri lainnya yang juga mudah dianalisa, menurut Chafiz, adalah dengan
membandingkan jumlah pembaca dan jumlah komentarnya. Untuk masalah
Jokowi misalnya jika ada yang mengkritiknya di sebuah media online dan
kemudian langsung ada serangan dari ribuan orang seperti itu pernah
dialami terakhir oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Assegaf
dan itu bisa ditegaskan kepalsuannya.
“Coba saja bayangkan berita yang mengkritik di sebuah media online
itu. Baru beberapa saat tayang langsung yang komentar ribuan, itu sangat
tidak mungkin. Kalau bukan sebuah tim yang mengerjakannya yang bisa
saja terdiri dari puluhan orang,” tambahnya.
Yang paling mungkin kata dia lagi, yang baca satu orang tapi orang
ini memegang ratusan akun. Hal ini bisa dilihat jelas dari
komentar-komentar pendukung Jokowi.
Ciri lainnya yang juga bisa diliat adalah ketidakjelasan identitas
para pemain akun ini. Biasanya mereka kata Chafiz, menggunakan nama-nama
palsu dan foto-foto palsu atau menggunakan gambar kartun.
“Yah satu orang kan gak mungkin punya 10 akun dengan nama sama dan
foto yang sama.Sementara dari mereka satu orang minimal bisa memiliki
100 akun,” kata Chafiz.
Mereka jelasnya lagi menggunakan mesin pendeteksi dengan keyword-keyword tertentu.
“Misalnya kalimat Jokowi belum pantas jadi presiden.Mesin mereka ini
berjalan seperti halnya mesin pencari google,begitu mesin mendeteksi ada
kalimat atau kata tertentu yang dimasukkan,mereka akan bergerak cepat
dan membalas kalimat-kalimat tersebut,” tegasnya.
Terakhir dirinya mengingatkan masyarakat untuk tidak terpancing
dengan settingan provokasi maupun ajakan yang mereka mainkan,karena
itulah tujuan mereka. Masyarakat jangan sampai terperdaya oleh provokasi
mesin yang mereka mainkan.
“Pilih saja dengan cerdas dengan menelusuri rekam jejak para kandidat
calon presiden.Jangan percaya dengan permainan seperti ini,”tandasnya.
Pendapat Amien Rais
Pendapat senada disampaikan oleh Bapak Reformasi Indonesia Prof. DR.
Amien Rais MA. Tokoh bangsa yang pertama kali mewacanakan suksesi
kepemimpinan nasional di tengah kuatnya rezim Soeharto. “Jadi ketika
saya bilang suksesi, saya diketawain. Tetapi karena ada substansi
pelan-pelan orang terbuka,” ujar Amien Rais dalam wawancara khusus
dengan INILAH.COM di kediaman pribadinya di bilangan Gandaria, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2013).
Kini, Jokowi menjadi obyek kritik “Lokomotif Reformasi” ini. Secara
lugas Amien mengingatkan publik agar tidak memilih pemimpin hanya
berpijak pada popularitas semata. Terkait melambungnya nama Jokowi,
Amien memiliki pandangan tersendiri. “Jadi secara sistematik saya
melihat memang ada brain trust yang melambungkan Jokowi ke aras politik
bahkan mungkin ke kursi presiden,” sebut Amien.
Selain itu, Amien juga bicara soal alasan mengapa dirinya mengritik
Joko Widodo? Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga
bicara soal kriteria presiden 2014 mendatang. Berikut wawancara
lengkapnya:
Apa motif Anda mengkritik keras Joko Widodo?
Jadi saya sudah lama berdiam diri. Saya sesungguhnya menunggu ada
sebagian intelektual, politisi, penggiat LSM, kyai, atau siapa saja yang
berani memberikan kritik kepada fenomena Jokowi, yang menurut saya
sudah luar biasa. Jadi secara sistematik saya melihat memang ada brain
trust yang melambungkan Jokowi ke aras politik bahkan mungkin ke kursi
presiden.
Padahal, kalau kita lihat ke belakang, sesungguhnya Jokowi seperti
kepala derah yang lain seperti Walikota Surabaya, Walikota Yogyakarta,
atau walikota yang lebih bagus lagi lebih banyak. Tetapi memang menurut
saya ada usaha yang sistematik (untuk munculkan nama Jokowi), dari mobil
Esemka yang pepesan kosong itu, sampai mempopulerkan Jokowi seorang
walikota terbaik dari lima walikota yang ada di muka bumi, maka saya
makin ngeri.
Lalu?
Sebagai orang yang belajar ilmu sosial, saya sudah menyimpulkan
kesimpulan sementara, ada kekuatan modal yang akan melambungkan Jokowi
sehingga kalau sampai keinginan modal besar ini berhasil, saya takut,
saya kasihan Jokowi akan tersandera. Saya tidak mengatakan presiden
boneka, tapi akan menurut kepada yang melambungkan yang sangat luar
biasa itu.
Nah, demokrasi yang jadi kiblat kita itu, adalah demokrasi
jadi-jadian yaitu demokrasi Amerika. Kita kagum dengan demokrasi
Amerika, tapi kalau kita buka ini demokrasi di Amerika yang menguasai
Gedung Putih, Pentagon, Capitol Hill, itu sesungguhnya adalah kompleks
yang dalam istilah politik itu disebut sebagai military, industrial,
congresianal, dan media complex. Jadi korporasi besar itulah yang
sejatinya mendikte George Bush, Bill Clinton, Obama dan
presiden-presiden sebelumnya. Jadi terkenal dengan ungkapan almarhumm
Muchtar Lubis, Demokrat dan Republik itu sama saja. Satu perompak satu
perampok.
Dalam Konteks Jokowi, bisa dijelaskan tentang kekuatan besar tersebut?
Hal ini makin terasa, bahwa kekuatan yang melambungkan Jokowi ke aras
tertinggi itu, memang terlalu kentara. Mereka tidak bisa menahan diri,
Sehingga orkestra dengan politik itu terlalu kentara, dari media massa
yang seragam, pengerahan cyber troops, orang kritik Jokowi di media,
nanti ada ratusan yang menghantam tanpa ampun dengan kata-kata
semestinya tidak layak dan elok.
Tapi kalau seperti saya, anjing menggonggong kafilah berlalu. Saya
hanya ingin menunjukkan hati-hati, kalau presiden siapapun yang bisa
bertengger jadi lurah Indonesia karena dengan dukungan luar biasa
dukungan modal tanpa batas itu, percayalah dia akan menjadi sandera dari
pendukungnya.
Analisa Anda cenderung konspiratif, apa indikator yang paling kuat?
Jadi seperti cyber troops itu kan tidak wajar. Prabowo Subianto tidak
mengalami seperti itu, SBY juga tidak ada. Jadi ini ngebet. Karena
ngebet ya ketahuan. Saya punya kecenderungan, sebagai orang kampus yang
dididik berfikir ilmiah itu memang tidak akan mengatakan kalau tidak
yakin. Jadi kembalilah dan tengoklah Solo yang kumuh, miskin, dan gelap.
Kemudian dikatakan walikotanya menjadi salah satu walikota terbaik di
muka bumi. Ini konspirasi media massa.
Jadi, ini ada kompleks dari pemilik modal, pemilik media massa,
kekuatan politik di DPR dan di tengah-tengah massa, sudah kena
hypnotisme atau dalam bahasa INILAH.COM “nina bobo” Jokowi. Tetapi saya
tidak ada pamrih kecuali mengingatkan jangan sampai kita menganggap
demokrasi untuk rakyat tapi ternyata milik pemilik modal.
Sekarang sudah terbaca kan kemana proyek-proyek DKI kemana larinya?
mereka kira-kira yang mendukung. Yang kita takutkan ribuan triliunan
kekayaan Indonesia mulai perkebunan, pertambangan, pertanian kekayaan
laut dan lain-lain. Kalau sampai presiden mendatang itu menjadi
tersandera oleh kekuatan modal itu, rakyat hanya akan jadi pelengkap
penderita.
Apakah Anda bisa perjelas siapa pemilik modal itu apakah dari kelangan ‘hitam’?
Saya tidak akan mengatakan hitam, cokelat, abu-abu dan lain-lain.
Hampir bisa dipastikan, bahwa pemodal besar itu mesti dihinggapi
patologi profit. Jadi siang-malam yang difikir adalah profit dan profit.
Sementara untuk menagguk keuntungan itu angger-angger atau kaedah
moral, kaedah agama, sosial etika, itu sudah terbenam.
Nah, cuma repotnya, sejak jaman dulu sampai sekarang untuk memahamkan
yang cukup jelas ini kepada rakyat itu tidak mudah, bahkan
kadang-kadang jadi bumerang. Tapi karena saya membaca sejarah para nabi,
tokoh perubahan, memang itu, rakyat selalu mudah untuk dibelokkan
kesana kemari oleh opinion leaders, media massa dan lain-lain.
Bahkan contoh telak dalam sejarah kuno bagaimana Bani Israel yang
tertindak menjadi budak, ketika diajak salah satu putera terbaiknya
yaitu untuk diajak keluar dari cengkeraman Firaun dari Palestina, malah
salah paham, mereka malah marah sama Musa. Musa dikatakan gila. Persis
seperti nabi, apalagi Amien Rais yang tidak sekutu hitamnya nabi jadi
tidak pernah gusar ketika dikatakan tidak paham masalah, bodoh dan
lain-lain.
Selama setahun Jokowi di Jakarta, ada capaian yang mendapat apresiasi
publik seperti blusukan, lelang jabatan termasuk mengurai kemacetan di
Tanah Abang. Apa anda tidak melihat sisi baik Jokowi?
Tanah Abang sekarang lancar, itu harus diacungi jempol. Belum banyak
sesungguhnya tapi itu cukup saya catat. Memang mengatasi banjir dan
macet tidak cukup dua bulan, jadi butuh satu periode kepemimpinan
gubernur secara utuh. Itu pun kalu tidak ada guncangan-guncangan yang
lain. Artinya, ekonomi stabil, mudah-mudahan bisa.
Terkait dengan satu periode gubernur utuh, bagaimana dengan dorongan agar Jokowi maju menjadi Capres?
Ketika pejabat disumpah demi Allah itu sesungguhnya bukan main-main.
Jokowi kan disumpah lima tahun, lalu di tengah jalan terbengkalai
tugasnya, karena mengincar lebih tinggi dan tergoda apa tidak menyalahi
etika dan fatsoen politik.
Kritik Anda ke Jokowi mendapat perlawanan dari para pendukungnya, apa komentar Anda?
Jadi saya tahu, sebagian besar rakyat tidak sepaham dengan saya. Tapi
ekstremnya, andaikan 250 juta rakyat mengatakan kita harus ke utara
mendukung Jokowi, saya mengatakan pikir dulu. Kalau saya ke selatan,
tapi harus ada yang mengingatkan. Karena seseorang dielukan itu akhirnya
lupa. Kita belum lama toh, dulu Bung Karno kita lupa, baru beberapa
tahun Pak Harto sudah seperti Bung Karno, 7 kali dipilih dengan aklamasi
oleh anggota MPR.
Jadi ketika saya bilang suksesi, saya diketawain. Tetapi karena ada
substansi pelan-pelan orang terbuka. Spekulasi bahwa saya kritik Jokowi
untuk menjodohkan Prabowo-Hatta, saya ngiri, syirik, itu tidak ada
kentang kimpulnya (tidak ada korelasinya).
Jadi saya mengingatkan bangsa ini, mau mimpin lurah Indonesia, jadi
tolong dipikir lebih jernih lagi masih ada waktu satu tahun untuk tidak
menganut grubyug untuk latahisme, saya peringatkan yang menjadi cyber
troops Jokowi itu apa tidak malu pada diri sendiri, saya sarankan
sebelum tidur merenung 1-2 menit, apa yang saya lakukan betul apa tidak.
Menghujat seenaknya dengan kata-kata yang kurang senonoh itu menurut
saya kurang pas, ketika saya ditanya ya itu, anjing menggonggong kafilah
tetap berlalu.
Siapa yang ideal dalam 2014 mendatang?
Saya tidak akan menyebut nama, cuma syarat. Siapapun yang bisa
membawa bangsa ini ke depan dengan percaya diri, bisa menyuguhkan
kedaulatan ekonomi itu yang bisa dipilih. Itu bisa Jokowi, Prabowo,
Hatta Rajasa, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Sri Mulyani, Gita Wirjawan,
Hidayat Nur Wahid atau siapapun.
Sehingga saya sesungguhnya punya impian, bukan kita ingin mencontoh
demokrasi liberal yang brengsek itu, tetapi kalau kita ingat dalam
memilih lurah saja, itu lurah tidak dipilih asal-asalan, milih bupati
dan walikota tidak asal-asalan.Karena itu, sesungguhnya ada semacam
gurauan, saat SBY menang, bersama kita bisa. Bisanya tidak jelas, apakah
bisa melindungi alam, menegakkan hukum, meningkatkan Iptek. Saya pikir
pengalaman masa lalu itu mungkin akan menjadi beban para capres itu
untuk berpikir keras. Karena kalau cuma popularitas tidak menjamin.
Apakah bisa dikatakan, karena hanya modal popularitas SBY di 2004 lalu, maka hasilnya seperti saat ini?
Jadi kata orang awam itu kapan proses transisinya demokrasi berhenti,
jadi masih up and down terus. Saya melihat pengalaman dari negara
berkembang, dipilih karena menekan rakyatnya seperti Saddam Husein,
Husni Mubarak, Moammar Khadafy, atau di negara-negara Asia para diktator
itu. Tapi juga ada memang populer, Juanita Peron, karena istrinya
Peron, saat pilpres menang mutlak. Tapi gak sampai setahun mundur,
karena tidak ada negarawan.
Ada juga Joseph Estrada, populer menjadi bintang film tidak sampai
setahun harus diganti. Nah Jokowi, soal blusukannya luar biasa, gak
pernah ngantor. Kalau blusukan terus kapan kerjanya. Memang Ahok ada
sebagai wakil, tapi yang megang komando adalah Gubernur. Mungkin saja,
blusukan akan mengalami titik jenuh, kalau blusukan 2-3 tahun tapi
masalah mendasar Jakarta belum bergeser, itu bisa juga menjadi bumerang.
Jadi sesungguhnya, saya dikatakan terlalu keras, tajam, mungkin
karena tidak ada yang lain yang kritik. Saya ingat betul, saat saya
menyampaikan ide suksesi Pak Harto, saya sendirian betul, sampai
teman-teman diskusi saya tidak datang ke rumah saya karena takut, tapi
lama-lama kemudian terbuka juga.
Kalau saya begini, saya menasehati sama-sama wong solo, popularitas
Jokowi ini tidak mesti 20 tahun muncul, dia mendapatkan berkah seperti
itu, Cuma sekarang ini dia diberi amanat lima tahun di DKI Jakarta
sebaiknya bekerja sebaik-baiknya, dia masih muda, kalau dia sukses bisa
melenggang sambil mengasah jam terbang, kalau dia bisa merefleksikan
lagi sebagai calon pemimpin Indonesia, selesaikan amanat yang sudah
disumpah mudah-mudahan akan jadi bagus.
Juga jangan pernah mau didikte pemilik modal. Pemilik modal itu 24
jam itu uang, uang dan uang tidak pernah berpikir si suto, noyo, duta
dan waru. Jadi saya ada mix feeling, di samping kritik saya dianggap
terlalu keras sampai ke intinya, tapi di balik itu ada harapan, kalau
dia bisa menampung pikiran saya ini, maka dari sudut fatsoen politik,
sumpah itu dipenuhi. Ketika dia disumpah ada mushaf al-Quran.
Ketika sudah selesai (5 tahun) tidak kemmudian menyulap Jakarta
menjadi singapura, tidak mungkin juga, tapi Jakarta mulai rapih, mulai
tertata, mulai kurang kemacetan, mulai memperoleh air bersih, sudah
nampak, kemudian silakan (maju capres).
Apa makna kritik anda terkait nasionalisme Jokowi?
Sebagai kader PDI Perjuangan, dia tidak harus sama dengan Bu Mega,
karena dulu yang salah tokoh-tokoh yang mengitari Ibu Mega. Dulu dua
tanker Pertamina dijual, sekarang kita sewa, Indosat yang merupakan
karya bangsa, tapi kemudian dijual dengan harga Rp8 triliun padahal
labanya per tahun Rp3 triliun. Ini kan asset negara.
Jadi bagaimana konglomerat hitam yang ribuan triliun, diputihkan
melalui release and discharge, gas tangguh di Papua diijon ke China
untuk sekian puluh tahun dengan harga yang tidak berubah, flat. Gas dan
maupun minyak maupun batubara itu mesti naik.
Seperti ini yang saya pikir dan Jokowi tidak usah seperti yang lain.
Saya sesungguhnya ketika dia berani menolak rencana untuk sebuah tempat
di Solo yang strategis untuk dijadikan mall, itu menunjukkan
keberpihakan rakyat kecil. Itu Jokowi asli. Jokowi yang asli perlu
dikembangkan. Jangan sampai pernah berutang kepada orang yang
melambungkan karena ada udang di balik tepung.
Sisi lain Anda kritik Jokowi, sisi lain anda membangun komunikasi partai Islam?
Saya kan dari kalangan santri, ada semacam bias subyektif bahwa
kalangan santri jangan sampai tidak ikut menentukan masa depan negeri
ini. Padahal partai santri kalau dikumpulkan lebih tinggi dari Partai
Demokrat, Partai Golkar bahkan PDI Perjuangan. Memang di kisaran 5-8
persen, tapi kalau dikumpulkan jadi kuat.
Kita tidak mungkin usul perbaiki negeri ini kalau kita bercerai
berai. Kalau kita bersatu, kita punya bargaining position kepada
kekuatan yang lain, dari masa depan kita bicarakan bersama Di forum UII
yang digelar dua minggu sekali, selain yang datang tidak selalu sama
orangnya, tapi yang jelas yang kita bicarakan belum pernah menyebut
siapa yang layak jadi capres. Tapi temanya berganti-ganti seperti
masalah energi, moneter, ekonomi, masa depan perbankan dan pertambangan,
perpajakan, rule of law, pembelaan terhadap kaum duafa. Belum sekalipun
kita bicara Capres.
Mau saya itu, kita sudah tahu, dari masukan-masukan itu kelihatan
jadi agenda nasional kita itu ada skala prioritas. Pertama melindungi
sumber daya alam kita dari terkaman asing, membangun clean and good
governance, penanganan hukum tidak boleh tebang pilih, dan mengejar
ketertinggalan Iptek kita dengan bangsa lain. Kalau agenda sama, itu
lebih enak, baru bicara bagiamana masa depan karena tidak mungkin, umat
Islam sendirian memikul masalah nasional sendiri. Begitu juga tidak
mungkin kaum nasionalis senidirian.
Anda masih percaya politik aliran?
Masih. Sekalipun politik aliran disebut kuno. Tapi faktanya suara
santri 35%. Apa kita memegang pahat atau kuas untuk melukis, jadi jangan
jadi penonton. Ini forum terbuka, saya sampaikan di pertemuan saudara
kita dari intel, polisi silakan datang. Jadi suasana santai, tidak
pernah tegang. Walaupun yang kita bahas berat.
Saya sudah 70 tahun, saya yakin tidak ada lagi kepentingan, kecuali
saya sebelum menutup mata selamanya ada perbaikan, kalau dari segi
kehidupan pribadi, apa yang kurang buat saya? kalau kata orang Jawa
legan golek momongan, sudah tidak ada masalah, masih cari masalah. Tapi
tugas intelektual itu tidak di menara gading atau di kehidupan sendiri,
tugas intelektual di tengah-tengah massa yang banyak kalau bisa
memberikan kontribusi.
Ada respons dari warga Muhammadiyah?
Warga Muhamamdiyah itu punya ciri khas, politiknya terlalu netral,
tidak tajam. Dibandingkan dengan teman NU, orang Muhammadiyah malah
tidak tajam, karena doktrin amal sholeh terlalu banyak, kadang-kadang
doktrin pemikiran tidak dibenahi, Muhammadiyah termakan rutinisme. Jadi
Islam dan amal soleh menyatu, dimana pun warga Muhammadiyah ada, buatlah
masjid, Rumah Sakit, TK sampai Universitas. Saya jarang ditanya
pertanyaan politik.
Apa prinsip hidup Anda?
Sesungguhnya saya punya prinsip kehidupan begini, kalau para nabi
menjadi suri tauladan kaum beriman itu sikapnya memang sangat jelas,
mereka menyampaikan sesuatu untuk kebaikan bersama, setelah itu mereka
tawakkal.
Jadi apakah umat mendengar atau tidak, yang jelas sudah disampaikan,
jadi anak saya yang paling kecil, mengritik, “bapak sudah sepuh kok
masih bicara urus politik, sudahlah pak rakyat maunya seperti itu sudah
titik. Pak enjoy life pak. Bersama kita pak”. Tetapi kalau ajaran agama
kita, kalau ada yang tidak benar, sampaikan dengan lisanmu, paling
tidak, kalau tidak ada kekuatan ya dengan tulisan. Itulah filosofi hidup
saya. Kalau saya dipuji tidak besar kepala, kalau dicaci lantas juga
tidak dlosor.
Dulu waktu menyuarakan suksesi Pak Harto, banyak telpon apakah sudah
bosan hidup? kami tahu agenda anak-anak sekolah anak-anak Anda. Ini
sesuatu yang biasa. Justru yang tidak biasa, di alam demokrasi tokohnya
dikritik malah kebakaran jenggot, malah kasihan tokoh itu. Itu namanya
kekanak-kanakan, puber saja belum, masih kekanakan.
Tanggapan Raden Nuh (Pencetus Akun Twitter AntiKorupsi @Triomacan2000)
Dihubungi via telepon Rabu, 29 Januari 2014, Raden Nuh yang sedang
berada di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, memberikan jawaban atas
pertanyaan kami sebagai berikut :
Tanya :“Apa pendapat Anda dengan semakin terbongkarnya agenda tersembunyi pihak asing yang gencar promosikan Jokowi sebagai capres ?”
Raden Nuh :
“Bagus ! Rakyat harus diberitahu sebenar – benarnya dan selengkap –
lengkapnya mengenai siapa Jokowi sesungguhnya, apa agenda pribadi dan
agenda asing, dan terpenting apa maksud dan tujuan sebagian pengusaha
besar Tionghoa yang semua bersatu padu mendukung pencapresan Jokowi
dengan segala cara, daya, bantuan jaringan media media dan bantuan dana.
Rakyat harus disadarkan betapa bahaya bagi bangsa dan negara jika
Indonesia dipimpin oleh seorang presiden boneka. Presiden yang tunduk
dan patuh pada perintah dan keingan tuannya, para pengusaha besar
tionghoa, yang selama ini dikenal sebagai perusak dan pencuri kekayaan
negara. Maksud saya para pengusaha tionghoa pendukung Jokowi itu lho,
bukan semua pengusaha Tionghoa. Masih banyak pengusaha Tionghoa yang
merah putih, nasionalis, berjiwa raga Indonesia.”
Tanya : “Apakah Anda masih memantau twit dari akun @Triomacan2000
sejak Anda tinggalkan lebih setahun lalu? Bagaimana Anda menilai
kualitas dan tema – tema besar yang diangkat akun itu?”
Raden Nuh :
“Praktis sejak saya tidak aktif lagi kelola akun @Triomacan2000, saya
jarang memperhatikan twit – twit mereka. Saya hanya lihat jika ada
teman yang infokan sesuatu yang menarik atau bikin gempar publik. Sering
juga memantau kalau ketika baca koran atau nonton TV. Terakhir saya
menonton acara Metro Realitas yang berjudul Kicauan Akun Hantu
Triomacan2000, geli rasanya. Kok media sebesar dan sekaliber Metro TV
mau menyiarkan tayangan acara yang sangat kentara pesanan dan sangat
dangkal investigasinya.
Tanya : “Bagaimana tanggapan Anda mengenai banyaknya media yang memuat berita pencitraan Jokowi ?”
Raden Nuh :
“Pertama, sudah pasti saya sangat prihatin. Kenapa media massa kita
terlalu mudah dan murah menjual idealisme, membohongi rakyat, membodohi
pembaca atau penontonnya. Media memang membutuhkan income untuk menutupi
biaya operasional dan mencari keuntungan, tetapi apa yang kita saksikan
sekarang sungguh luar biasa memalukan. Seakan – akan tidak ada tokoh
lain yang lebih layak dan pantas diberitakan selain Jokowi. Kedua, Media
nasional kita sudah menyimpang dari cita – cita awal atau maksud dari
pendiriannya, menyampaikan kebenaran dan mencerdaskan bangsa. Saya tidak
mempermasalahkan media – media milik konglomerat Tionghoa yang secara
masif dan kontiniu mengiklankan Jokowi. Mereka memang mau menjadikan
Jokowi sebagai presiden boneka, mereka mau melemahkan Indonesia melalui
Jokowi. Ketiga, Kita tahu deh, siapa Jokowi itu sebenarnya. Ratusan
walikota dan belasan Gubernur di Indonesia punya kemampuan dan
integritas jauh di atas Jokowi. Faktanya Jokowi hanya kelihatan bagus
karena setiap hari selama dua tahun ini, media bayaran dan milik
pengusaha Tionghoa mempromosikan dia besar – besaran. Ini sangat
berbahaya.
Tanya : “Kenapa sangat sedikit tokoh yang berani berkomentar negatif tentang Jokowi?”
Raden Nuh :
“Fenomena ini memang menyedihkan, sangat menyedihkan. Sebagaian besar
para tokoh bangsa kita takut berpendapat melawan arus utama opini.
Takut tidak populer atau dikecam oleh pendukung -pendukung Jokowi yang
terorganisir dan memang dibayar serta ditugaskan untuk menjaga citra
Jokowi. Mereka melihat betapa kasihannya tokoh tertentu yang berani
mengkritik Jokowi melalui media. Kontan mereka dicerca, dihina, dibully,
malah ada yang dicaci maki oleh pendukung jokowi yang sebenarnya adalah
bagian dari timses Jokowi. Namun, sayangnya, ketakutan para tokoh ini
tidak boleh diikuti oleh para akademisi yang memiliki dasar akademis
atau kajian ilmiah jika mereka mau mengungkapkan konspirasi besar
dibalik pencitraan palsu Jokowi atau jika mereka mau menilai Jokowi
dengan dasar penelitian dan studi yang kuat. Akademisi kan tidak boleh
bohong, mereka harus mengatakan apa adanya. Jika Jokowi memang gagal,
tak layak jadi gubernur, ya mereka harus berani mengatakannya kepada
rakyat Jakarta. Kenapa harus sungkan ?”
Tanya :“Pertanyaan terakhir, menurut Anda apakah Jokowi akan jadi capres pada pilpres 2014 nanti ?
Raden Nuh :
“Saya berkeyakinan Ibu Megawati selaku Ketua Umum PDIP pasti tidak
akan bersedia mengajukan Jokowi sebagai capres. Terlalu besar risikonya
jika negara ini dipimpin oleh orang suruhan atau kacung pengusaha
Tionghoa. Mau jadi apa negara ini jika presidennya lemah, tidak
berintegritas dan moralnya hancur seperti Jokowi ? Indonesia ini negara
besar, mengurus Solo saja Jokowi itu sebenarnya gagal kok. Memimpin
Jakarta, sudah terbukti Jokowi tidak mampu. APBD tidak terserap hampir
50%, program – program mandek, KKN makin parah, janji kampanye Jokowi
hampir 90% tidak bisa dia penuhi.
Intergritas Jokowi juga parah, dia berani membohongi Pak JK, Pak
Prabowo atau Ibu Megawati dengan tidak mengaku jujur siapa saja
konglomerat hitam yang menjadi cukong dan tuannya. Masak orang seperti
ini mau dijadikan calon presiden ? Bunuh dirinya namanya !
Konglomerat Tionghoa mungkin saja sudah menyadari bahwa PDIP mustahil
mencalonkan Jokowi, sekarang mereka sedang mencari cara bagaimana
menekan atau bahkan mungkin menggulingkan Bu Mega dari jabatan Ketua
Umum PDIP. Alternatif lain, pemodal – pemodal Jokowi harus membeli
dukungan partai lain. Barangkali ada partai yang nanti bisa raih suara
cukup dan kebetulan butuh uang sehingga mau menyerahkan mandat rakyat
yang diperolehnya melalui pemilu kepada para pemodal Jokowi dengan
imbalan uang. Mau jadi apa negara kita dipimpin orang seperti Jokowi ?
by Ronin Samurai http://radennuh.org/2014/01/31/dibalik-citra-popularitas-palsu-jokowi/
Mengenal Sekilas James Riady
(Bukan Pengusaha Biasa, Bukan Aktivis Gereja Biasa, Tapi Agen China
Military Intelligence, Punya Misi China Harus Berkuasa di RI via Jokowi)
Namanya: James Tjahaja Riyadi
Lahir: Jember, 1957
Jabatan: Deputy Chairman Lippo Group
Ayah: Mochtar Riyadi
Ibu: Suryawai Lidya
Pendidikan:
1. Sejak usia 8 tahun disekolahkan oleh ayahnya di Macau, kawasan Cina
Selatan yang merupakan salah satu pusat bisnis, mafia, judi, dan
pelacuran terbesar di dunia yang sampai Perang Dunia II di bawah
penjajahan Portugis.
2. Macau adalah simpul penting jaringan pengusahan Cina perantauan di seluruh dunia.
3. James bersekolah selama 4 tahun di Macau, lalu melanjutkan sekolahnya di Australia.
Bisnis:
4. Tahun 1975, saat berusia 18 tahun ia pindah ke Amerika Serikat dan
mulai bekerja di Irving Trust Banking Company, sebuah bank riba yang
bermarkas di pusat bisnis internasional New York.
5. Tahun 1976, James pindah ke kota Little Rock, negara bagian Arkansas,
ia mendirikan sendiri bank riba pertamanya bernama Worthen Bank dengan
modal US $ 20 juta. Ia bekerja sama dengan sahabat dekat ayahnya:
Jackson T. Steven, yang dikenal sebagai “god father”-nya masyarakat
Arkansas.
6. Tahun 1977, Lippo Group secara resmi mengalirkan dana yang
dikumpulkan dari kekayaan alam, bisnis, dan dana masyarakat Indonesia ke
sebuah jaringan bank riba terbesar di Arkansas Stephen Inc di bawah
bendera Worthen Banking Corporation.
7. Mochtar Riyadi, ayah James juga melakukan investasi ke National Bank of Georgia.
8. Lewat tokoh Arkansas Jackson T. Steven inilah James berkenalan dengan
tokoh-tokoh politik AS seperti: Jimmy Carter, Bill Clinton (jauh
sebelum ia menjadi presiden AS termuda).
9. Di awal tahun 1980-an James dan ayahnya mendapatkan lisensi untuk memproduksi televisi berwarna dengan Zenith Electronics.
10. Tahun 1983, berdirilah Lippo Finance and Investment, sebuah
perusahaan yang mengelola dana, terutama rakyat Indonesia yang
meletakkan uangnya di bank riba Lippo di Indonesia.
11. Tahun 1985, jaringan bank riba Worthen diketahui menyalurkan
beberapa juta dolar pinjaman ilegal kepada perusahaan-perusahaan milik
keluarga Riyadi.
12. Persahabatan James Riyadi dan Bill Clinton semakin erat ketika
istrinya Hillary Clinton menjadi pengacara Worthen Bank sejak tahun
1984. Tempat tinggal keduanya berdekatan.
13. Tahun 1993, ketika Bill Clinton dilantik secara resmi untuk periode
pertamanya sebagai Presiden AS, keluarga besar James Riyadi diundang
secara resmi untuk menghadiri rangkaian acaranya.
14. Ketika tahun 1994 kota Bogor menjadi tuan rumah APEC (Asia Pacific
Economic Cooperation), Presiden Bill Clinton secara khusus makan malam
di rumah pribadi James T. Riyadi di Lippo Karawaci.
15. Sesudah Worthen, James Riyadi membeli sebuah jaringan bank riba
Cina-Amerika tertua di pantai Barat Amerika bernama Bank of Trade. Tak
lama kemudian, pemerintah federal AS mengeluarkan perintah menghentikan
seluruh kegiatan bank riba itu karena dianggap melanggar
peraturan-peraturan pencucian uang. James menjual bank itu.
16. Waktu itu, James Riady pindah ke Los Angeles dan mendirikan Lippo
Bank dengan pertolongan seorang bankir riba asal Hong Kong, John Huang,
sekali lagi karena terlibat pencucian uang bank baru tersebut mengalami
kerugian.
17. James mendirikan sebuah perusahaan bernama Across Asia Multimedia
Ltd. bersama Jim Guy Tucker, salah satu bekas gubernur negara bagian
Arkansas. Orang ini dipaksa mengundurkan diri setelah ketahuan terlibat
skandal penipuan yang dikenal dengan sebutan skandal Whitewater pada
tahun 1996.
18. James Riyadi dan Jim Tucker berkenalan di Second Presbytarian Church di kota Little Rock Arkansas.
19. Across Asia Multimedia inilah yang kelak membangun infrastruktur televisi kabel terbesar di Indonesia bernama Kabelvision.
Kontroversi:
20. Pada kampanye pemilihan presiden AS tahun 1996 (yang kemudian Bill
Clinton terpilih untuk kedua kalinya), James Riyadi yang merupakan warga
negara ber-KTP Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbesar Partai
Demokrat.
21. Dua tahun kemudian, 1998, pada saat rakyat Indonesia semakin banyak
yang miskin dan kelaparan karena krisis ekonomi dan krisis moneter,
Senat AS melakukan penyelidikan atas skandal keuangan kampanye pemilihan
presiden AS terbesar. James Riyadi diharuskan membayar US$ 8,6 juta
denda karena sumbangannya kepada Partai Demokrat yang melebihi batas.
(Kalau dendanya saja sejumlah itu, silakan bayangkan berapa uang rakyat
Indonesia yang dipakainya untuk menyokong kampanye sahabatnya menjadi
Presiden AS)
22. Tahun 2008, orang dekatnya dalam bisnis Billy Sindoro, seorang
eksekutif di perusahaan teknologi informasi milik James Riyadi bernama
First Media, tertangkap basah menyogok seorang pejabat KPPU (Komisi
Pengawas Persaingan Usaha) sebuah badan resmi negara yang mencegah
monopoli bisnis.
23. Tahun 2010, koran terbesar di AS Washington Post menurunkan berita
tentang bagaimana James Riyadi yang sudah dilarang memasuki AS sejak
skandal dana kampanye tahun 1996 itu, tiba-tiba mendapat visa masuk
sesudah Hillary Clinton, yang dulu pengacara bank-nya, menjadi menteri
luar negeri AS di bawah Presiden Barack Obama.
Aktivitas Gereja:
24. Sejak memeluk Kristen Presbytarian tahun 1990 (ada sumber yang
menyebut sejak 1987), James Riyadi adalah pendakwah Kristen Evangelis
yang agresif.
25. Gereja Evangelis Amerika Serikat adalah sebuah sempalan Gereja
Kristen Protestan yang bersifat radikal dan fundamentalis. Secara
teologi gereja ini meyakini bahwa Kristen merupakan kerajaan tuhan yang
harus dibesarkan lewat semua bentuk kegiatan bisnis, politik, ekonomi,
keuangan, dan kebudayaan.
26. Salah satu penganut Gereja Evangelis ini adalah keluarga Bush,
terutama George W. Bush yang kemudian ketika menjabat sebagai Presiden
AS mengerahkan seluruh kekuasaannya untuk membunuh ratusan ribu umat
Islam di Afghanistan dan Iraq dengan dalih “Perang Melawan Terorisme”.
27. Aqidah Gereja Evangelis sangat berbeda dengan Katolik dan Protestan
pada masalah sikapnya terhadap Yahudi, yang sepanjang sejarah Kristen
dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab “membunuh Yesus”. Gereja
Evangelis justru meyakini bahwa Kristen dan Yahudi harus bersatu
mempersiapkan datangnya Messiah, dan melawan Dajjal atau the Anti-Christ
yang kini didefinisikan dalam bentuk kekuatan “Islam radikal atau Islam
fundamentalis”.
28. Inilah yang menjelaskan kenapa puncak dari dukungan AS terhadap
negara palsu Israel Zionis terjadi di masa pemerintahan George W. Bush
yang mentor-mentor agamanya adalah para pendeta evangelis ternama
seperti Bill Graham dan Pat Robertson.
29. Pada 23 Juli 2001, majalah bisnis internasional Fortune menerbitkan
tulisan tentang sepak terjang James Riyadi dan kelompok Lippo dalam
membantu gerakan dakwah Kristen terutama di desa-desa miskin Muslim.
Muhammadiyah waktu itu mengerahkan massa melakukan protes. Tapi sesudah
itu tak terjadi apa-apa.
30. Di bawah Yayasan Pendidikan Pelita Harapan, James Riady membangun
jaringan sekolah dan universitas Kristen bernama Universitas Pelita
Harapan (UPH).
31. Bukan cuma mendanai, tapi James Riyadi secara langsung turun tangan
sebagai pendidik di universitas itu, dan menghadiri misa Kristen
mingguan di gereja universitas itu. Saat ini secara resmi James Riady
menjadi pengikut Reformed Theology, atau sering disebut Calvinisme
sebuah mazhab lain dalam Kristen Evangelis.
Kesaksian Khusus:
32. Salah seorang penulis riset ini telah mewawancarai seorang pilot
pribadi James Riyadi yang dikontrak antara tahun 2000 sampai tahun 2003.
Dalam wawancara tersebut pilot yang tidak perlu disebutkan namanya di
sini, menceritakan secara detil, bagaimana James Riyadi bukan cuma
menyumbangkan dananya untuk gerakan Kristenisasi, namun turun langsung
dengan pesawat dan helikopter pribadinya ke daerah-daerah terpencil
seperti Maluku dan Papua menemani para pendeta evangelis yang
didatangkannya dari Amerika dan Kanada.
Penutup:
33. James Riyadi memiliki rekam jejak bisnis yang bercirikan dua hal:
Pertama, penyedotan uang rakyat Indonesia secara besar-besaran untuk
dipindahkan ke negara lain melalui jaringan bank riba; Kedua, selalu
memulai simpul jaringan bisnis baru yang bersifat massive (sangat besar)
sehingga pemerintah lokal seperti lurah, camat, bupati, walikota, atau
gubernur dan jajaran lainnya, tidak bisa tidak untuk menghadapinya
dengan penuh segan dan tawadhu.
34. James Riyadi tidak pernah memisahkan kegiatan bisnisnya dengan
kegiatan gerejanya, sebagaimana bisa dilihat dari kliping (potongan)
berita pada lampiran.
35. “Ya Allah, perlihatkan kepada kami kebenaran sebagai suatu kebenaran
dan anugerahkanlah kepada kami (kemampuan) untuk mengikutinya. Dan
perlihatkan kepada kami kebatilan sebagai suatu kebatilan dan
anugerahkanlah kepada kami (kemampuan) untuk menjauhinya.”
36. Semoga Allah tidak menutup hati, mata, lisan dan tangan kita hanya
karena kepentingan jangka pendek yang diukur dari pencapaian materi
semata-mata.
37. Bukan hanya pribumi dan umat Islam Indonesia yang terancam tetapi
juga semua rakyat Indonesia, karena bukan kristen yang jadi misi James
Riady, melainkan menguasai Indonesia sepenuhnya melalui presiden
bonekanya, Jokowi dan antek utamanya Ahok.
by Ronin Samurai http://radennuh.org/2014/02/16/mengenal-sekilas-james-riady/
Begitu Bodohkah Bangsa Ini ?
Pertanyaan seperti judul di atas selalu mengganggu pikiran saya jika
melihat fenomena yang terjadi di tengah -tengah masyarakat kita yang
latah memuja memuji tokoh tertentu padahal sosok tokoh itu tidak layak
diberikan puja puji.
Begitu bodohkan bangsa kita ini yang terlalu mudah terkecoh dengan
pencitraan dan opini sesat yang direkayasa oleh pihak tertentu untuk
memberikan kesan baik terhadap figur yang sesungguhnya tidak baik.
Begitu bodohkah bangsa Indonesia yang tidak pernah mau belajar dari
pengalaman pahit ditipu para penjahat bertopeng malaikat. Banyak tokoh
yang semula disanjung dan diteladani, kemudian terbukti tidak lebih dari
seorang penipu. Ketika mereka kabur, tinggalah rakyat korban
penipuannya menangis menderita meratapi kerugiannya.
Begitu bodohkah rakyat Indonesia hingga terlalu mudah percaya berita
dan opini yang dibentuk pemberitaan media mengenai karakter, integritas
dan kredibiltas seorang tokoh. Tidak adakah mekanisme check and recheck
yang semestinya dilakukan sebelum memberi kepercayaan besar atas sebuah
amanah yang sangat menentukan nasib dan masa depan seluruh rakyat
Indonesia.
Tidakkah sesuatu pencitraan yang berlebihan semestinya membuat kita
lebih hati – hati dalam menilai figur tersebut. Bagaimana mungkin kita
mempercayai bahwa tidak ada udang di balik batu dari sebuah realitas
pencitraan sedemikian banyak media terhadap seseorang tanpa terlebih
dahulu kita menganalisa apa sebenarnya tujuan pencitraan tersebut dan
siapa pelaku atau sutradaranya.
Pencitraan terhadap Jokowi dilakukan oleh sebuah tim pencitraan yang
lengkap, berpengalaman, terdiri dari berbagai kelompok yang bertugas dan
bertanggungjawab untuk membentuk citra diri Jokowi sesuai dengan
keinginan rakyat atau target yang ditetapkan tim konsultan pencitraan
Jokowi.
Berdasarkan pengamatan kami yang sudah lama mencurigai adanya maksud
jahat terselubung dari pihak tertentu terkait pengorbitan Jokowi sebagai
‘tokoh nasional, tokoh terpopuler, calon presiden terbaik’ dan
seterusnya, terlihat jelas rekayasa pencitraan Jokowi dilakukan melalui
cara – cara sebagai berikut :
- Ratusan media nasional dan lokal (koran, majalah, TV, radio, media online dll) dikontrak dan dibayar untuk setiap hari memuat berita positif tentang Jokowi. Pada media cetak yang dikontrak dan dibayar tersebut, disediakan halaman atau kolom khusus yang memuat berita positif tentang Jokowi. Pada media online, ditargetkan pemuatan berita Jokowi sampai sebanyak – banyaknya. Detik online misalnya, memuat berita tentang Jokowi bisa sampai 50 kali atau 50 judul per hari dan selalu ditayangkan setiap saat. Begitu tingginya target frekwensi menaikan berita tentang Jokowi, sampai – sampai semua aktifitas Jokowi dimuat dan diberitakan media.
Jokowi akan naik sepeda ke kantor, jokowi lari maraton, jokowi akan
mudik ke Solo, Jokowi akan ke Pluit, Jokowi nonton film, Jokowi nonton
wayang, jokowi makan banyak sebelum nonton, Jokowi antar makanan ke
Megawati, Jokowi bertemu si anu, Jokowi hebat, Jokowi luar biasa, Jokowi
berniat, Jokowi tertawa, jokowi dikawal, Jokowi bersedih, Jokowi
disambut warga, Jokowi bagi – bagi uang, Jokowi blusukan, Jokowi
bermimpi, dan seterusnya… Mungkin hanya ketika Jokowi buang angin,
Jokowi buang hajat, Jokowi mimpi basah atau Jokowi sedang cebok, yang
tidak dimuat oleh media massa – media massa bayaran dan kontraktor
pencitraan Jokowi tersebut.
- Sejumlah pengamat dan akademisi kampus disewa oleh sutradara dibalik pencitraan Jokowi untuk memberikan pendapat, penilaian dan kesan baik tentang Jokowi. Sesuai informasi yang diterima banyak staf pengajar dari Fisip UI Depok yang dibayar untuk mendukung pencitraan Jokowi. Mereka ini rutin memberikan pendapat atau komentar positif terhadao sosok Jokowi. Perilaku akademisi seperti ini dulu kami juluki ‘pelacur intelektual’. Menggadaikan rasionalitas dan keilmuannya demi rupiah.
-
Jaringan internasional digunakan untuk memberikan ‘legitimasi’
pencitraan positif tentang Jokowi. Bayangkan saja, seorang gubernur di
Indonesia yang belum membuktikan kemampuannya sebagai pemimpin, belum
ada prestasi kerjanya, tetapi sudah dipuja puji melalui pemberitaan
berbagai media di luar negeri. Informasi yang kami terima, pemuatan
berita tentang jokowi ini adalah hasil dari rekayasa James Riady, Stan
Greenberg cs dan jaringan Arkansas Connection yang diduga sebagai otak
dari semua rekayasa pencitraan diri Jokowi.
Sementara itu Stan Greenberg adalah patner sekaligus pemilik
konsultan politik terkemuka AS, Greenberg Quinlan Rosner, konsultan
politik yang selalu digunakan Partai Demokrat AS dan berpengalaman
menjadi konsultan ratusan politisi terkenal di dunia. James dan
Greenberg keduanya adalah anggota utama Arkansas Connection.
- Ratusan orang baik tenaga honor mau pun karyawan organik yang dipekerjakan di perusahaan – perusahaan Lippo Grup dan perusahaan para konglomerat tionghoa yang menjadi pendukung pencitraan Jokowi, dikerahkan untuk membentuk citra palsu Jokowi melalui sosial media (socmed). Ribuan akun di berbagai socmed (twitter, facebook, dll) dikerahkan untuk mendongkrak popularitas dan kesan positif tentang sosok Jokowi. Mereka juga bertugas melindungi Jokowi dari segala bentuk kritik, termasuk pengungkapan kebenaran tentang siapa sebenarnya Jokowi.
Fakta bahwa Jokowi patut diduga terlibat korupsi pelepasan aset pemda
Solo (Hotel Maliyawan), korupsi dana KONI Solo sebesar Rp. 5 miliar,
korupsi hibah dana rehabilitasi pasar dari Pemda Jawa Tengah Rp. 1
miliar, korupsi dana bantuan siswa miskin Solo, korupsi proyek pengadaan
videotron Manahan Solo, korupsi renovasi THR Sriwedari Solo, dan lain –
lain, diabaikan begitu saja oleh rakyat Indonesia. Belum lagi dugaan
korupsi Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Program KJS dan KJP,
KKN pada penunjukan pemenang dan pelaksana proyek MRT/Monorail Jakarta,
korupsi pengadaan sumur resapan dan lain – lain.
Luar biasa hebat konspirasi James Riady cs dalam mengorbitkan Jokowi
ke puncak popularitas demi terwujudnya mimpi mereka untuk memiliki
seorang presiden Indonesia yang berada di bawah kendali dan pengaruh
mereka. Seorang
by Ronin Samurai http://radennuh.org/2013/12/22/begitu-bodohkah-bangsa-ini/
Pahlawan dan Pecundang
Setiap jaman baik dalam kondisi normal atau pun dalam krisis politik,
selalu menghasilkan dua alternatif: kehancuran dan kebangkitan. Setiap
krisis politik akan melahirkan pahlawan dan bajingan. Bagi mereka yang
berpandangan fatalis, krisis melulu dianggap sebagai malapetaka.
Sebaliknya, bagi mereka yang penuh harapan, krisis bukan berarti celaka.
Krisis bisa berarti proses berat penuh tantangan yang harus dilalui
sebelum “melahirkan”. sesuatu. Krisis ibarat perjuangan seorang ibu
sebelum melahirkan “bayikebahagiaan” yang segera mengganti semua tangis
menjadi derai tawa.
Krisis kepemimpinan bisa secara alamiah namun bisa juga dengan
rekayasa penciptaan opini palsu melalui media – media seperti yang
terjadi di Indonesia saat ini. Sekelompok konglomerat cina bersatu padu,
bergabung dengan jaringan internasional seperti Arkansas Connection dan
Jaringan China dunia yang didukung penuh pemerintah China melalui China
Military Intellegence (CMI) atau dukungan dana tak terbatas dari
perusahaan kedok / samaran bernama China Resources Corporation Ltd yang
selama puluhan tahun memberikan bantuan finansial ke kelompok Lippo Grup
di seluruh dunia.
Dengan anggaran tidak terbatas, jaringan dan penguasaan media yang
mayoritas, kemampuan teknis rekayasa komunikasi politik dan opini,
kelompok ini mampu menghancurkan semua tokoh yang potensial mengalahkan
Jokowi dan mengantarkan Jokowi menjadi primadona tunggal di media –
media dan ruang publik. Untuk mencapai prestasi ini, tidak tanggung –
tanggung, turut bergabung sebagai pemain utama di balik Jokowi, pakar
konsultan politik terkemuka Stan Greenberg, yang terbukti sukses
mengantarkan Bill Clinton menjadi presiden AS untuk dua periode dan 11
pemimpin (presiden dan perdana menteri) lainnya di negara masing –
masing
Memang tidak pernah terjadi dalam sejarah sebelumnya, bisa hadir
sosok seorang James Riady yang dalam dirinya bisa menyatu dua kekuatan
utama dunia yakni China dan Amerika Serikat yang dalam hal ini diwakili
oleh Arkansas Connection. Meski bukan organisasi resmi negara AS,
Arkansas Connnetion, dimana James Riady sebagai salah satu elitnya,
adalah organisasi yang sangat berpengaruh terhadap kebijakan
pemerintahan Obama, presiden AS yang sangat menghormati dan mendengar
saran – saran Arkansas Connection.
Krisis, karenanya, juga selalu menghasilkan pecundang dan pahlawan.
Para pecundang adalah mereka yang mau melakukan apa saja, terutama
dengan imbalan bayaran sebagaimana terjadi pada tokoh – tokoh dan
selebriti Indonesia. Mereka rela melacurkan pendapat dan hati nurani
mereka, ikut – ikutan memuja seorang anak manusia yang bernama Jokowi,
meski sadar sepenuhya bahwa Jokowi itu belum layak dan tidak semestinya
mendapat apreasiasi luar biasa seperti itu karena kapasitas, integritas,
kapabilitas dan kredibiltas Jokowi yang sebenarnya jauh dari memadai
untuk dapat disebut pemimpin yang berhasil. Mereka yang berdiri di
belakang Jokowi dengan menggadaikan akal sehat dan hati nuraninya itu
adalah para pecundang, pelacur intelektual.
Mereka termasuk para oportunis politik yang mau mengambil keuntungan
di tengah-tengah luka bangsa yang menganga, dominasi kebodohan pada
mayoritas rakyat Indonesia yang seharusnya mereka bimbing dengan
memberikan penilaian atau pendapat yang rasional dan objektif. Mereka
malah memainkan peran sebagai penjerumus mayoritas rakyat Indonesia yang
menaruh kepercayaan kepada mereka.
Mereka menjadi pencundang bukan karena kalah dalam pertarungan. Tapi,
karena mereka memilih untuk takluk pada kepentingan pribadinya, di kala
bangsa dan negara masih membutuhkan pengorbanan, kejujuran dan contoh
teladan. Sementara itu, para pahlawan adalah mereka yang rela menanggung
derita, kecewa, bahkan kesempatan untuk menjadi populer karena berani
berbeda pendapat dengan opini arus utama (mainstream). Para pahlawan
adalah mereka yang berani bersikap tegas dan konsisten membela kebenaran
dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadinya.
Sejatinya mereka yang berani bersikap tegas dan menjunjung tinggi
objektifitas ini adalah para pemenang, bukan untuk dirinya sendiri, tapi
untuk rakyat banyak meski konsekwensinya mereka diserang oleh pasukan
khusus pembentuk opini yang berjumlah ribuan orang banyaknya. Pasukan
khusus nasi kotak ini bersiaga 24 jam sehari, 7 jam seminggu dan 30 hari
sebulan, siap membully siapa saja yang berani berpendapat berbeda
apalagi mengecam sang tokoh boneka bernama Jokowi yang diagung –
agungkan laksana santo atau nabi.
Para pecundang adalah mereka yang mandi kekayaan dari uang bayaran
yang diterimanya dari para cukong penyandang dana pencapresan Jokowi.
Begitu banyak uang yang digunakan penyandang dana Jokowi untuk mendukung
kesuksesan rencana mereka menjadikan Jokowi sebagai presiden boneka
yang di bawah kendali mereka. Tujuan akhirnya, tentu saja keuntungan
yang berlipat ganda yang akan mereka peroleh, ekonomi dan politik, jika
nanti Jokowi berhasil mereka dudukan sebagai presiden boneka.
Para pecundang adalah mereka yang terdiam meski banyak korupsi besar
gila – gilaan di depan mata. Misalnya dalam kasus PLN dan Pertamina yang
coba dirampok habis Dahlan Iskan dengan cara licik dan memakai perisai
opini media sebagai pelindungnya.
Bukan itu saja, para pecundang adalah yang memanfaatkan konspirasi
media untuk menjatuhkan citra para tokoh lawan potensial jagoan mereka
dengan menyebar fitnah – fitnah keji. Mereka tak segan-segan gunakan
segala macam isu untuk menghantam lawannya. Mula dari isu SARA hingga
tuduhan korupsi. Mereka melakukan pemutarbalikan fakta yang didukung
oleh media – media dan strategi komunikasi politik canggih yang disusun
secara masif, sistematis, terencana dengan baik dan didukung dana yang
luar biasa besar.
Kita semua bisa menjadi pecundang. Bisa pula menjadi pahlawan. Sebab
predikat demikian sangat situasional dan tergantung siapa yang
memberikan. Seorang pahlawan hari kemarin, bisa menjadi pecundang hari
ini. Begitu pula sebaliknya. Celakalah mereka yang terus-menerus
memainkan peran pencundang dari hari kemarin hingga kini.
Sebab itu kita perlu memberikan penghargaan yang tulus bagi Megawati
Soekarnoputri yang dengan gigih melindungi partainya dari tekanan
dahysat langsung atau tidak langsung dari para konglomerat hitam yang
ingin memaksakan Jokowi Si Boneka Glembuk menjadi calon presiden dari
PDIP.
Upaya Megawati melindungi partainya dari infiltrasi para konglomerat
cina yang ingin menguasai PDIP dan Indonesia dengan bantuan kader –
kader PDIP pengkhianat patut diapresiasi dan didukung oleh seluruh
rakyat Indonesia. Upaya Megawati menyelamatkan partainya, sesungguhnya
juga mengandung makna telah menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia
dari penguasaan para konglomerat cina hitam, sebagian tokoh mantan
jendaral yang ambisius dan buta mata hatinya dan para politisi
pengkhianat bangsa yang tega melihat negara ini hancur demi memuaskan
syahwat kekuasaan dan kekayaan pribadi.
by Ronin Samurai http://radennuh.org/2014/01/11/515/
Korupsi Jokowi Ahok di Kartu Jakarta Sehat (KJS)
Sudah tercatat banyak kebohongan Joko Widodo (Jokowi) mantan walikota
Solo (Surakarta) 2005 – 2011, sekarang Gubernur DKI Jakarta 2012 –
2017. Kebohongan – kebohongan Jokowi terbagi atas dua : kebohongan
terkait dengan tindak pidana korupsi dan kebohongan terkait janji atau
ucapannya tentang suatu hal.
Jokowi sangat mudah berjanji karena dia tidak merasa memiliki
kewajiban untuk memenuhi atau menepati janji tersebut. Terlihat jelas
dari perilaku Jokowi yang begitu mudah melupakan janji, menganggap
enteng janji, mengabaikan janji dan melanggar janji, baik kepada rakyat,
mau pun kepada tokoh politik atau tokoh bangsa. Kebohongan bagi Jokowi
bukanlah dosa. Kebohongan bagi Jokowi bukanlah pelanggaran hukum atau
etika. Kebohongan bagi Jokowi tidak bermakna apa – apa karena dirinya
sudah terbiasa berbohong dari sejak kecil hingga sekarang.
Kebohongan Jokowi Karena Korupsi
Kebohongan Jokowi yang terkait dengan perbuatan pidana atau korupsi,
sering dilakukan Jokowi, terutama dalam rangka menyelamatkan diri,
menutupi kejahatannya dan menuduh atau memfitnah pihak lain.
Contoh, ketika DPRD DKI Jakarta pada akhir tahun 2012 lalu berencana
mengajukan hak interpelasi DPRD kepada Jokowi yang dinilai telah
melanggar Peraturan Daerah No. 4 tahun 2009 Tentang Kesehatan Daerah.
Penerbitan Peraturan Gubernur no. 187 tahun 2012 oleh Jokowi pada
Nopember 2012 itu melanggar Perda DKI no. 4 tahun 2009 tentang kesehatan
daerah. Peraturan Daerah atau Perda memiliki status hukum yang lebih
tinggi dari pada Peraturan Gubernur (Pergub).
Pada Pergub DKI No. 187/2012 terjadi pelanggaran hukum dan
menimbulkan kerugian negara serta kerugian bagi rakyat miskin penduduk
DKI Jakarta.
Pelanggaran hukum Pergub DKI Jakarta Nomor 187/2012 itu dikarenakan
ketentuan – ketentuan atau pasal – pasal dalam Pergub Nomor 187/2012
bertentangan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2009, terutama mengenai
warga DKI Jakarta yang menjadi peserta jaminan asuransi kesehatan. Perda
membatasi kepesertaan hanya pada warga miskin DKI Jakarta. Pergub
menetapkan semua warga Jakarta berhak dan jadi peserta asuransi
kesehatan.
Konsekwensi dari terbitkan Pergub DKI Jakarta Nomor 187/2012 itu,
peserta jaminan asuransi kesehatan DKI Jakarta melonjak dari 300.000
menjadi 4 juta orang penduduk Jakarta.
Premi asuransi yang semestinya Rp. 500 miliar, melonjak menjadi Rp. 5
Triliun per tahun, yang mana tidak mampu dibayar oleh Pemda DKI
Jakarta, sehingga terpaksa limit atau batas jaminan asuransi kesehatan
warga Jakarta diturunkan drastis dari Rp. 100 juta per orang menjadi
hanya Rp. 6 juta per orang.
Akibatnya, karena limit atau batas biaya perawatan, pengobatan dan
rumah sakit yang ditanggung Pemerintah DKI turun drastis, sebagian besar
rakyat miskin Jakarta tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai
seperti tahun – tahun sebelumnya, ketika Pergub DKI Nomor 187/2012 belum
terbit.
Terbukti Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta telah merugikan rakyat
miskin DKI Jakarta hanya karena kebodohannya atau karena keserakahannya
mengeruk komisi /fee / kick back /suap ratusan miliar rupiah dari
Penyelenggara asuransi kesehatan DKI Jakarta.
Karena Pergub Nomor 187 Tahun 2012 yang diterbitkan Gubernur Jokowi
itu menetapkan warga yang berhak menerima manfaat KJS adalah SEMUA warga
DKI Jakarta, maka jumlah warga DKI yang tertanggung (pemilik – penerima
manfaat KJS) menjadi melonjak tajam. Tidak lagi hanya terbatas pada
warga miskin DKI saja.
Dalam prinsip dasar asuransi kesehatan berlaku ketentuan bahwa jika
jumlah tertanggung (pemakai KJS), naik sedangkan premi asuransi tetap,
maka nilai pertanggungan (jaminan asuransi) menjadi turun.
Akibat dari pemberlakuan Pergub No. 187/2012 itu, warga miskin DKI
Jakarta sangat menderita. Bayangkan saja, pelayanan kesehatan apa yang
bisa diberikan Rumah Sakit dengan jaminan penggantian asuransi per warga
hanya Rp 6 juta saja. Penyakit-penyakit berat dan kronis seperti
jantung, hati, ginjal, mata, paru, Kanker, HIV, dan sejenisnya tidak
dapat dijamin asuransi kesehatan DKI Jakarta.
Berbeda halnya ketika Pergub DKI Jakarta No. 187/2012 itu belum ada.
Warga miskin DKI Jakarta, ditanggung asuransi jaminan kesehatannya
sampai batas Rp. 100 juta !
Kenapa Jokowi berbuat seperti itu ? Tega menyeret warga miskin DKI
Jakarta ke lembah penderitaan yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Apa
motif Jokowi sampai hati menyebabkan penderitaan dan kesusahan warga
miskin Jakarta akibat tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai
dari Rumah Sakit, Dokter dan apotik ?
Berdasarkan penyelidikan tim investigasi pelaksanaan jaminan
kesehatan Jakarta, ditemukan indikasi kolusi dan korupsi pada pengadaan
asuransi jaminan kesehatan Pemda DKI Jakarta.
Temuan – temuan tersebut antara lain :
- Peningkatan jumlah tertanggung asuransi kesehatan Pemda DKI Jakarta, dari 300.000 warga miskin Jakarta, menjadi 4 juta warga DKI Jakarta (yang terdaftar berdasarkan kepemilikan KTP DKI Jakarta), tidak efektif atau tidak berguna bagi warga DKI Jakarta yang berstatus ekonomi mampu. Artinya : warga mampu DKI Jakarta, tidak menggunakan fasilitas asuransi kesehatan DKI Jakarta, melainkan hampir semua menanggung sendiri biaya perobatan dan Rumah Sakit.
-
Peningkatan jumlah tertanggung asuransu kesehatan Pemda DKI Jakarta,
menyebabkan penurunan nilai pertanggungan dan batas biaya penggantian
terhadap rumah sakit yang melayani pasien warga miskin. Bahkan, untuk
perobatan rawat jalan, biaya maksimal yang dijamin hanya Rp. 150.000 per
orang per visit (kunjungan). Sedangkan untuk biaya rawat inap per
pasien hanya Rp. 6 juta, turun tajam dari sebelumnya Rp. 100 juta per
orang.
-
Pengurangan nilai jaminan asuransi yang dibayarkan ke rumah sakit
rujukan, menyebabkan melonjaknya tagihan rumah sakit – rumah sakit
rujukan ke Pemda DKI Jakarta. Sebagian dari biaya rumah sakit yang tidak
ditanggung asuransi terpaksa ditagihkan ke Pemda DKI, jumlahnya ratusan
miliar rupiah dari hampir 30 puluh rumah sakit.
-
Akibat dari penurunan batas jumlah tanggungan asuransi terhadap
pasien miskin, Jokowi Ahok mendapatkan komisi asuransi /kick back yang
sangat besar. Kolusi dan korupsi antara Jokowi Ahok dengan PT Askes ini
membuahkan suap ratusan miliar untuk Jokowi Ahok.
-
Pada pengadaan perusahaan pendamping jaminan kesehatan, Ahok selaku wagub telah melanggar hukum dengan menunjuk langsung PT. Askes untuk proyek senilai sekitar Rp. 17 miliar, lagi – lagi ahok melanggar hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
by. Ronnin Samurai http://radennuh.org/2014/04/05/korupsi-jokowi-ahok-di-kartu-jakarta-sehat-kjs/
Langganan:
Postingan (Atom)