Minggu, 27 November 2011

UNESCO tetapkan Tari Saman sebagai warisan budaya



Badan PBB Urusan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan (UNESCO) secara resmi mengakui Tari Saman Gayo dari Provinsi Aceh sebagai warisan budaya dunia tak benda dalam sidang di Bali (24/11).
Indonesia mengajukan Tari Saman Gayo ke UNESCO pada Maret 2010 yang disertai dengan proposal kertas akademis yang menuntut beberapa persayaratan dan menurut Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Arief Rachman, Tari Saman telah memenuhi empat syarat yang ditetapkan.

Tari Saman Gayo dari Aceh
Para ahli UNESCO akan memantau pelaksanaan program pelestarian Tari Saman. 


"Yang pertama originilitas, yang kedua keunikan dan yang ketiga apakah dia 
mempunyai nilai-nilai filosofi yang universal atau tidak, dan yang keempat apakah dia mempunyai daya tular ke masyarakat Indonesia secara meluas," kata Arief Rachman kepada BBC Indonesia.
Dengan pengakuan tersebut, lanjutnya, diharapkan adanya penguatan identitas keanekaragaman budaya Indonesia.
"Lalu yang kedua UNESCO juga harus memastikan bahwa program-program yang diajukan itu mempunyai program proteksi atau pelestarian dan mempunyai program promosi, program yang sifatnya edukasi yang bisa ditangkap oleh generasi muda yang lain-lainnya," jelasnya.

Dinilai kembali

Namun dengan pengakuan itu bukan berarti UNESCO akan memberikan dukungan dana untuk melaksanakan program-program karena lembaga tersebut sifatnya memang tidak memberikan dana.
Bagaimanapun UNESCO akan menyediakan tenaga ahli dalam bidang warisan budaya dunia tak benda yang akan memberikan pengarahan dan sekaligus mereka akan menjadi penilai tentang kemajuan program-program pelestarian dan promosi setiap empat tahun sekali.
"Setiap empat tahun sekali nanti akan dinilai kembali apakah apa yang diajukan pada empat tahun yang lalu itu konsisten dilakukan atau tidak. Kalau tidak ya bisa akhirnya dicoret kembali," kata Arief Rachman.
Pelaksana program pelestarian dan promosi Tari Saman, tegasnya, bukan semata tugas pemerintah tetapi juga masyarakat secara umum.
Dia mengatakan pengajuan proposal untuk menjadi warisan budaya tak benda tidak berdasar prioritas tertentu tetapi juga tergantung pada masyarakat yang mengajukan terlebih dulu.
Selain Tari Saman, warisan budaya tak benda Indonesia yang telah diakui UNESCO adalah wayang, keris, batik dan seni angklung. Adapun yang sedang diproses adalah tari tradisional Bali, gamelan dan seni pembuatan noken, tas tradisional Papua.
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo di Aceh yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat dan dipentaskan oleh laki-laki.

Sumber :http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/11/111124_samanunesco.shtml

Tari Saman Gayo @Lanaken, Belgium :  http://www.youtube.com/watch?v=4RjbanN9xec&feature=related

Palang Pintu Kereta Saksi Bisu Egoisme, Kebodohan dan Tragedi

Saya yakin Anda pernah berhenti di depan palang pintu kereta api, menunggu kereta lewat. Anda juga tahu bagaimana para pengendara sepeda motor kemudian saling berebut menumpuk jadi satu dekat pintu kereta, bahkan hingga sekian ruas jalan marka sebelah kanan menjadi penuh.
Mereka menunggu kereta lewat bak pembalap siap bertanding menunggu lampu hijau start. Begitu kereta selesai lewat, mereka pun berhamburan saling mendahului mencari jalan masing-masing. Alhasil kondisi semakin semrawut karena kedua jalur kanan dan kiri dari depan saling berbenturan.
Saya tidak tahu apakah Anda pernah berpikir seperti saya. Menurut saya para pengendara sepeda motor yang semua numpleg nyelonong masuk ke marka kanan untuk mencari tempat paling nyaman agar paling cepat berjalan setelah kereta lewat, adalah kelompok orang yang memamerkan kebodohan dan egois!
Mengapa? Mereka egois karena mementingkan diri sendiri untuk berusaha berada paling depan, sehingga paling cepat berjalan setelah kereta lewat, tanpa memikirkan akibat yang timbul. Mereka tida memiliki ‘sense of crisis’.
Mereka juga memamerkan kebodohan, karena tidak pernah berpikir bahwa apa yang mereka lakukan malah memperlambat perjalanan karena semua menjadi semrawut. Mereka tidak pernah berpikir bahwa dengan mengambil marka kanan akan berbenturan jalur dengan pengendara dari depan, dan ini artinya melanggar hak pengguna jalan yang lain.
Bukankah lebih baik tetap antri tanpa harus melanggar marka? Sehingga ketika kereta telah lewat pengendara dari jalur depan bisa langsung berjalan dengan lancar.
Bukankah juga lebih baik sedikit mengekang egoisme, agar tidak terjadi benturan karena persamaan kepentingan? Toh sesama pengendara juga memiliki hak yang sama untuk menggunakan jalan, dan hak yang sama untuk tidak terhambat oleh ulah egois pengendara yang lain?
Tapi inilah yang terjadi sejak saya masih remaja. Hingga sekarang sama sekali tidak ada perubahan ke arah kemajuan. Hanya palang pintu kereta api itulah yang menjadi saksi bisu egoisme dan kebodohan mereka …
Bagaimana menurut Anda?

Tips Mengukur Pemakaian Watt Listrik Tanpa Alat


Kali ini saya akan berbagi tips cara mengukur / menghitung pemakaian daya listrik realtime di rumah anda. Maksudnya realtime di sini adalah pemakaian daya pada saat anda mengukurnya, bukan perkiraan pemakaian dengan menghitung daya yang tertulis pada peralatan listrik di rumah anda.


Sebenarnya untuk mengukur besarnya daya listrik sudah ada alatnya, yaitu dengan menggunakan Watt Meter. Namun sangat jarang yang memiliki alat tersebut, belum lagi bagi orang awam (kayak saya ) susah juga kalau mau masang alat ukur tersebut.

Seringkali anda mengeluhkan besarnya tagihan listrik padahal anda merasa menggunakan energy listrik lebih sedikit dari tagihan di rekening. Atau anda sering membandingkan pemakaian listrik rumah anda dengan rumah tetangga. Tentunya tanpa benar-benar tahu (dengan pengukuran) berapa watt rata-rata yang anda pakai dalam sehari.

Ternyata, meteran listrik yang terpasang di rumah selain untuk mengukur energy (KWh) juga bisa digunakan untuk mengukur daya terpakai. Dengan bantuan stopwatch (stopwatch di HP juga boleh) dan sedikit perhitungan, anda bisa mengetahui berapa besar daya listrik yang anda gunakan saat itu.

Langsung aja menuju tkp…

1. Sudah tahu kan yang namanya KWH Meter?

Umumnya kita menyebutnya sebagai meteran Listrik. Kalau belum tahu, yang begini ini loh bentuknya…



2. Yang perlu diperhatikan dari KWH Meter tersebut adalah putaran dari piringan KWH.

Semakin banyak alat listrik yang anda gunakan, maka putaran KWH meter akan semakin cepat. Itu artinya daya aktif (watt) yang anda pakai juga semakin banyak, itu berarti pula angka di stand KWH meter akan semakin cepat bertambah.

3. Nah, kecepatan putaran piringan KWH meter inilah yang akan kita hitung dengan stopwatch.

Untuk menghitung putaran piringan KWH meter anda harus memperhatikan tanda berwarna hitam pada piringan KWH meter. Tanda hitam inilah yang menjadi patokan mulai dan berhenti saat menghitung waktu putaran piringan KWH Meter.

4. Selain putaran piringan KWH meter, yang perlu anda catat adalah konstanta dari KWH meter tersebut.

Coba dilihat di name plate KWH meter, disana akan ditemukan banyak spesifikasi dari meteran listrik tersebut. Konstanta KWH meter selalu diikuti satuan PUTARAN/KWH atau PUT/KWH. Sebagai contoh adalah konstanta 900 Put/KWH. Maksudnya, untuk menghasilkan angka 1 KWH di stand meter piringan KWH harus berputar sebanyak 900 kali. Konstanta KWH meter berbeda-beda, jadi harus melihat langsung di name plate KWH meter tersebut. Konstanta yang umum adalah 900 put/KWH, 1250 put/KWH, 720 put/KWH dan 600 put/KWH.

5. Kalo sudah paham, langsung praktek aja…

  • Perhatikan name plate KWH meter di rumah anda, carilah konstanta dari KWH meter tersebut. Catat hasilnya. Misal : 900 put/KWH.
  • Siapkan Stopwatch, jika anda tidak punya, bisa menggunakan stopwatch yang ada di Hand phone.
  • Perhatikan putaran piringan KWH meter. Tunggu sampai muncul warna hitam di piringan KWH meter.
  • Saat tanda hitam mucul dan posisi tepat di tengah, tekan tombol START pada stopwatch.
  • Tunggu sampai tanda hitam itu muncul lagi, itu artinya piringan KWH Meter sudah berputar 1 kali. Untuk perhitungan biasanya jumlah putaran minimal 3 kali.
  • Tekan tombol STOP pada stopwatch setelah anda mendapatkan jumlah putaran yang Anda inginkan.
  • Catat waktunya (dalam detik), misal dari pengukuran diperolah hasil 3 putaran=43,52 detik.
  • Kalo sudah, untuk menghitung besarnya WATT yang kita pakai adalah = WATT = (3600 x Jumlah Putaran) / (Konstanta x Waktu n Putaran) x 1000

Sebagai contoh pengukuran di atas :

WATT = (3600 x 3)/(900 x 43,52) x 1000
= 0,275 x 1000
= 275 Watt

Artinya, pada saat pengukuran tadi kita sedang menggunakan daya listrik sebanyak 275 Watt.

Untuk memperkirakan pemakaian satu bulan (dengan asumsi pemakaian adalah sama seperti saat pengukuran sepanjang hari), tinggal dikalikan 0,72 (dari 24 jam x 30 hari /1000), nanti munculnya dalam bentuk KWH.

Misal untuk pengukuran di atas, 275 x 0,72 = 198 KWH/bulan.

Dengan melakukan pengukuran secara langsung kita baru benar-benar tahu berapa perkiraan WATT yang sebenarnya kita gunakan.

Sebagai catatan, yang terukur disini adalah daya aktif (WATT) yang terukur oleh KWH meter, bukan VA (daya semu) yang dijadikan patokan daya kontrak. Ketelitian pengukuran sangat tergantung pada ketelitian kita saat mengukur waktu putaran dan tentu saja ketelitian dari KWH meter itu sendiri.

Selamat Mencoba… Kalau ada yang kurang sesuai, mohon koreksinya…