Sebetulnya aparat keamanan berhak menangkap dan mengamankan orang-orang
yang dianggap membahayakan keamanan negara. Bagi yang pernah menonton
film James Bond tentu tahu seorang Agen Rahasia / Agen Pemerintah itu
mendapat "License to Kill" (Izin untuk Membunuh). Mereka berhak membunuh
pengkhianat yang bisa membahayakan keselamatan negara. Tentu saja
berdasarkan perintah atasannya.
Tahun 1998 saat usaha pelengseran Soeharto juga begitu. Ada massa yang
ingin menjatuhkan Soeharto, sebaliknya selain polisi dan tentara yang
mendukung pemerintah, ada juga massa Soeharto yang mendukung Soeharto.
Jika kita lihat upaya pergantian presiden di Libya, Suriah, bahkan
Mesir, itu menimbulkan korban 5000 orang di Mesir, 30.000 orang di Libya
padahal penduduk Libya cuma 6 juta, dan 150 ribu orang di Suriah
padahal penduduk Suriah 22 juta jiwa. Di Indonesia tahun 1965 saat
pemberontakan G30 S PKI korban yang jatuh 1 juta orang. Waktu
peperangannya pun ada yang sampai 3 tahun lebih.
Ada 3 tahap penculikan di tahun 1998 oleh 3 tim yang berbeda. Penculikan pertama dan ketiga dilakukan oleh non Kopassus. Tidak ada korban yang ditemukan selamat. Sebaliknya 9 orang yang "diamankan" oleh Kopassus, semuanya kembali dengan selamat.
Bahkan 4 dari 9 korban penculikan seperti Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang, Aan Rusdiansyah dan Desmond J Mahesa justru jadi Caleg dan bergabung ke Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Pius menyatakan Prabowo tidak bersalah:
Pernah Diculik, Pius: Prabowo Tak Bersalah http://www.tempo.co/read/news/2013/10/28/078525234/Pernah-Diculik-Pius-Prabowo-Tak-BersalahAndi Arief yang sekarang jadi staf khusus SBY bahkan tidak pernah mempersoalkan masalah penculikan. Dia justru mempermasalahkan anggaran ganda yang terjadi di masa pemerintahan Jokowi-Ahok:
http://infoindonesiakita.com/2014/04/03/prabowo-dan-isyu-penculikan-dan-kerusuhan-mei-1998/
Andi Arief: Berhentilah Bersandiwara, Jokowi-Ahok!http://politik.rmol.co/read/2014/04/26/152811/Andi-Arief:-Berhentilah-Bersandiwara,-Jokowi-Ahok!-Haryanto Taslam bahkan meminta agar Pansus Orang Hilang dibubarkan saja. Karena lebih kental nuansa politisnya ketimbang mencari kebenaran.
Haryanto Taslam: Bubarkan Pansus Orang Hilang!
http://tekno.kompas.com/read/2008/10/22/13465527/haryanto.taslam.bubarkan.pansus.orang.hilang
Jadi jika para korban menganggap Prabowo tidak bersalah, bahkan ada yang meminta pansus orang hilang dibubarkan, kenapa orang lain justru berteriak-teriak agar Prabowo disidangkan untuk kasus yang terjadi tahun 1998? Kenapa Megawati saat jadi Presiden tahun 2001-2004 tidak mengadili Prabowo? Kenapa Megawati dan PDIP mendukung Prabowo sebagai Cawapres Megawati di tahun 2009 jika memang Prabowo bersalah dalam penculikan tahun 1998?
Justru 9 "korban penculikan" yang diamankan Prabowo bersyukur karena mereka masih hidup dan bisa jadi pejabat sekarang. Sebab jika yang menculiknya tim lain, bisa jadi mereka hilang secara permanen sebagaimana Wiji Thukul, Deddy Hamdun, Petrus Bima Anugrah, dsb.
Karena bersikap "lembek" seperti tidak menghilangkan korban penculikan secara permanen, membiarkan demonstran masuk gedung MPR dan tidak menembakinya, serta menyarankan Soeharto mundur itulah akhirnya Prabowo dicap sebagai "Pengkhianat Keluarga Cendana" dan dipecat sebagai menantu Soeharto. Itulah sebabnya Prabowo diceraikan secara paksa dari istrinya Titiek Prabowo, Sebagian orang menganggap Prabowo tidak becus membina keluarga karena ini.
Itulah sebabnya mungkin Gus Dur yang dikenal sebagai pendekar HAM justru mendukung Prabowo. Demikian pula Emha Ainun Najib, Bondan Winarno, dsb.
Gus Dur Dukung PrabowoGus Dur: "Sekarang saya perkenalkan Mas Bowo kepada warga PKB. Saya minta warga PKB memilih Gerindra dan Mas Bowo,"http://nasional.kompas.com/read/2009/03/14/1602566/gus.dur.dukung.prabowo
Satu lagi aktivis korban penculikan nyaleg lewat Gerindra
Merdeka.com - Satu lagi korban penculikan aktivis pada 1998 mencalonkan
diri sebagai anggota DPR lewat Partai Gerindra. Dia adalah Aan
Rusdianto, mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Aan maju di Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX dengan nomor urut 2. Jika
Aan lolos ke Senayan, ini akan menambah daftar para korban penculikan
masuk Gerindra. Sebelumnya, sudah ada Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang
dan Desmond J Mahesa.
Sama dengan pencalegan Pius dan Desmond pada Pemilu 2009, langkah Aan
menjajal peruntungan ke Senayan lewat Gerindra di Pemilu 2014 juga
menuai banyak kritik. Sebab, mereka masuk partai yang dibina oleh
Prabowo Subianto.
http://www.merdeka.com/politik/satu-lagi-aktivis-korban-penculikan-nyaleg-lewat-gerindra.html
http://infozaman.blogspot.com/2014/04/3-fitnah-panasbung-jokowi-ke-prabowo-di.html
Desmond J. Mahesa, pernah diculik pada Februari 1998.
Kini, ia bergabung dengan Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto.
http://berita.plasa.msn.com/foto-pernah-diculik-lalu-terjun-ke-politik?page=6
Haryanto Taslam: Bubarkan Pansus Orang Hilang!
Mantan politisi PDIP yang pernah menjadi korban penculikan dan penyekapan, Haryanto Taslam, mengatakan dibentuk dan diaktifkannya kembali Pansus Penghilangan Orang secara Paksa sebagai bagian dari manuver politik.
Keputusan DPR untuk 'mempekerjakan' kembali pansus yang dipimpin Effendi Simbolon menjelang Pemilu 2009, lebih kental dengan nuansa politis dibandingkan penegakan hukum yang terkatung-katung.
http://tekno.kompas.com/read/2008/10/22/13465527/haryanto.taslam.bubarkan.pansus.orang.hilang
Haryanto Taslam Bantah Mundur dari Gerindra
http://www.tempo.co/read/news/2009/05/20/078177387/Haryanto-Taslam-Bantah-Mundur-dari-Gerindra
http://www.tempo.co/read/news/2009/05/20/078177387/Haryanto-Taslam-Bantah-Mundur-dari-Gerindra
Andi Arief: Berhentilah Bersandiwara, Jokowi-Ahok!
"Berhentilah sandiwara Jokowi-Ahok, secara perlahan perlawanan terhadap kebohongan mulai terjadi dan bisa meluas. Karena pekerja Cyber komersial di gedung Mayapada milik pengusaha Tahir sudah tidak kuasa melawan fakta," sebut Andi.
http://politik.rmol.co/read/2014/04/26/152811/Andi-Arief:-Berhentilah-Bersandiwara,-Jokowi-Ahok!-
Faisol Reza jadi staf khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar.
http://berita.plasa.msn.com/foto-pernah-diculik-lalu-terjun-ke-politik?page=4
Penculikan aktivis 1997/1998 adalah peristiwa penghilangan orang secara paksa atau penculikan terhadap para aktivis pro-demokrasi yang terjadi menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 1997 dan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 1998.
Peristiwa penculikan ini dipastikan berlangsung dalam tiga tahap: Menjelang pemilu Mei 1997, dalam waktu dua bulan menjelang sidang MPR bulan Maret, sembilan di antara mereka yang diculik selama periode kedua dilepas dari kurungan dan muncul kembali. Beberapa di antara mereka berbicara secara terbuka mengenai pengalaman mereka. Tapi tak satu pun dari mereka yang diculik pada periode pertama dan ketiga muncul.[1]
Selama periode 1997/1998, KONTRAS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) mencatat 23 orang telah dihilangkan oleh alat-alat negara. Dari angka itu, 1 orang ditemukan meninggal (Leonardus Gilang), 9 orang dilepaskan penculiknya, dan 13 lainnya masih hilang hingga hari ini.
Sembilan aktivis yang dilepaskan adalah Desmond Junaidi Mahesa, Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang, Faisol Reza, Rahardjo Walujo Djati, Nezar Patria, Aan Rusdianto, Mugianto dan Andi Arief.
Ke-13 aktivis yang masih hilang dan belum kembali adalah Petrus Bima Anugrah, Herman Hendrawan, Suyat, Wiji Thukul, Yani Afri, Sonny, Dedi Hamdun, Noval Al Katiri, Ismail, Ucok Siahaan, Hendra Hambali, Yadin Muhidin, dan Abdun Nasser. Mereka berasal dari berbagai organisasi, seperti Partai Rakyat Demokratik, PDI Pro Mega, Mega Bintang, dan mahasiswa.[2]
http://id.wikipedia.org/wiki/Penculikan_aktivis_1997/1998
Diskusi di Kaskus:
http://www.kaskus.co.id/post/5367279f6c07e7070e8b46c2#post5367279f6c07e7070e8b46c2
Untuk membungkam fitnah tentang penculikan tahun 1998, harusnya dibuat video kesaksian para korban selama @ 1-2 menit oleh Pius Lustrilanang, Desmond, Haryanto Taslam, dan Aan Rusdianto. Jika perlu dari orang2 non Gerindra seperti Faisol Reza dan Andi Arief. Upload ke Youtube. Jangan lupa buat video gabungan dari kesaksian tsb. Jelaskan pula bahwa penculikan tsb terjadi atas perintah Soeharto untuk mencari jaringan pelaku Bom di Rusun Tanah Tinggi.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus